Rijanto, Bupati Blitar, Jawa Timur. (Foto: Erliana Riady)

Blitar, MNEWS.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, Jawa Timur membeli semua produk UKM.  Produk yang dibeli akan dijadikan paket bantuan sosial (bansos) bagi warga yang terdampak COVID-19.

Sebanyak 57.571 paket sembako sudah disiapkan. Yang terdiri dari telur, sambel pecel, kecap hingga beragam camilan yang menjadi produk unggulan masyarakat setempat.

Tidak hanya itu, Pemkab Blitar juga menambahkan 2 lembar masker kain disetiap paketnya yang bernilai Rp 200 ribu. Bantun sembako ini akan diberikan secara simultan selama tiga bulan, yakni April, Mei dan Juni.

 “Bantuan ini  harus diperoleh dari produk warga kami sendiri. Semua dipermudah agar pelaku UKM bisa bertahan. Proposal dan pencairan dana dipermudah, dipercepat, karena ini kondisi darurat. Bagaimana semua bisa bertahan, kalau kita kompak pasti bisa melalui semua ini,” kata Rijanto selaku  Bupati Blitar.

Sementara itu, Ketua Forum UKM Blitar Raya, Hendri Christiawan mengatakan kebijakan ini sangat membantu pelaku UKM di Blitar bertahan. Karena mereka bisa kembali berproduksi untuk memenuhi pesanan yang akan dijadikan bahan bansos.

“Kami harus siapkan 42.296 paket kecap dan sambel pecel. Selain kedua produk itu, kami harus siapkan juga sebanyak 22.296 paket camilan. Belum lagi yang masker dua lembar, jadi total sebanyak 84.592 lembar masker,” ungkap Hendri.

Untuk masker kain, pesanan bansos ini melibatkan sebanyak 300 penjahit dari 30 perajin. Hendri juga baru tahu, jika perajin masker kain di Blitar mampu memproduksi sebanyak 120 ribu lembar per hari.

Sementara itu untuk jajanan, ada sebanyak 50 varian telah disiapkan dari 60.889 produk yang diproduksi UKM di Blitar. Untuk produk jajanan ini melibatkan sebanyak 150 pelaku usaha.

 Menurut Hendri, kebijakan Bupati Blitar ini mampu menutup kerugian akibat berhentinya usaha mereka sebulan yang lalu. Bahkan tak hanya pelaku UKM yang tertolong, namun petani yang menyediakan bahan dasar beras, ketan, kelapa, ketela jadi bisa setor hasil panen mereka kembali ke para pelaku UKM.

“Kebijakan ini memang untuk pelaku UKM. Tapi berdampak merata, ke petani, ke jasa sablon plastik, ke kurir, ke karyawan kami. Ini betul-betul kebijakan yang membuat kami hidup kembali. Semua menangis, sujud syukur pada ngabari karyawannnya bisa kerja lagi. Kami mengucapkan matur nuwun sanget Pak Bupati,” katanya.