Ilustrasi Biji Kopi Indonesia (Foto : Pexels/Juan Pablo Arenas)
Ilustrasi Biji Kopi Indonesia (Foto : Pexels/Juan Pablo Arenas)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kopi termasuk dalam kelompok produk lunak atau dikenal juga dengan “soft commodities”. Salah satu cirinya adalah memiliki musim dan memerlukan proses saat panen. Selain itu kopi tidak terpisahkan dari kehidupan manusia mulai dari kalangan remaja hingga usia dewasa. Rasanya yang nikmat bahkan bisa membuat seseorang tidak bisa hidup sehari tanpa melewatkan segelas kopi. Bahkan karena memiliki banyak penggemarnya, kopi dinobatkan sebagai minuman yang paling sering dikonsumsi di dunia kedua setelah teh.

Produksi kopi di Indonesia diprediksi akan naik ke jumlah terbesarnya dalam empat tahun pada 2019. Sehingga pasokan kopi global akan meningkat dan harga komoditas ini dapat kian menyusut. Saat ini, Indonesia berada di posisi keenam konsumen kopi terbesar di dunia. Keunggulan kopi yang dimiliki oleh Indonesia adalah citra rasa yang beragam. Hal ini menunjukkan adanya berbagai macam faktor lingkungan geografis di hampir semua sentra kopi Indonesia. 

Sementara sampai dengan bulan Juni 2019, ekspor kopi Indonesia tercatat sebesar 138,6 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai USD 392,5 juta dimana Negara utama tujuan ekspor antara lain Amerika Serikat, Mesir, Malaysia, Italia dan Jepang dengan volume yang mencapai lebih dari 83 ribu ton. Berdasarkan kode HS, ekspor terbesar berupa biji Kopi Arabika WIB atau Robusta OIB (tidak digongseng, dengan kafein) yang mencapai 136,2 ribu ton pada semester 1 tahun 2019. Di pasar global, perdagangan komoditas kopi dibagi beberapa tipe produk; mulai dari biji kopi murni hingga olahan dan mixed coffee. Selain itu terdapat, kopi jenis roasted (sudah disangrai) dan sudah diolah (ground), tidak mengandung kafein (decaffeinated) serta masih mengandung kafein (not decaffeinated).

Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi di Indonesia selama 2016 hingga 2017 tercatat telah mencapai 276 juta kilogram. Beberapa waktu lalu, Indonesia dipercaya untuk memimpin Dewan Organisasi Kopi Internasional atau International Coffee Organization (ICO) Council, yang diadakan pada 23-28 September 2019 di London, Inggris. Terpilihnya Indonesia sebagai ketua ICO di London, membuktikan bahwa Indonesia dipercaya dunia dan bisa mendorong keberlangsungan sektor kopi melalui kemitraan pemerintah, petani, dan sektor industri.