Budha Utami menunjukkan minyak jelantah yang berhasil dikumpulkannya. (Foto : Zulkiflie)

Probolinggo, MNEWS.co.id – Limbah minyak goreng atau minyak jelantah seringkali diolah kembali jadi minyak untuk konsumsi padahal nyatanya sangat berbahaya.

Di tangan seorang wanita asal Kota Probolinggo, Jawa Timur yakni Budha Utami mengurangi bahaya minyak tersebut. Ia memiliki jiwa sosial tinggi yang peduli bahaya minyak jelantah. Melalui komunitas yang Ia pimpin, yakni Komunitas Kritis Indonesia (KKI) Kota Probolinggo, dan mengumpulkan minyak jelantah dari warga.

Tidak asal ambil saja, Utami membeli minyak itu seharga Rp2500/ per liter. Bukan untuk daur ulang konsumsi, melainkan akan dikirim untuk dijadikan bio diesel.

“Selama ini, minyak jelantah kadang diolah kembali untuk minyak curah. Padahal ini kan bahaya, sehingga saya tergerak untuk mengurangi efek tersebut dengan dikumpulkan dan nanti dijadikan bio diesel,” ungkapnya dilansir dari Jatimnet.com.

Menurutnya, minyak jelantah oleh masyarakat masih banyak dijual bebas kepada para pengepul yang tidak bertanggung jawab. Jika hal ini sampai terus dilakukan, maka sangat dikhawatirkan jika itu dikelola dan dijual kembali ke pada masyarakat.

“Untuk memaksimalkan itu, kami terus menggelar sosialisasi pada masyarakat. Termasuk, berkoordinasi dengan beberapa instansi seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” tambahnya.

Komunitas yang Utamis pimpin saat ini sudah bekerja sama dengan pihak ketiga yang benar-benar menggunakan minyak jelantah untuk bio diesel. Ia memastikan, minyak yang ia olah tidak untuk dikonsumsi lagi.

“Hingg akhir Oktober 2020, sudah terkumpul sebanyak 18 liter minyak jlantah. Ini akan terus bertambah, seiring semakin dasarnya masyarakat berapa bahayanya minyak goreng jelantah,” ujar Utami.