Ilustrasi Mengatur Keuangan. (Foto: Pexels/Skitterphoto)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pengelolaan keuangan perlu dilakukan dengan cermat, khususnya bagi generasi milenial, agar kondisi finansial tetap terjaga terutama saat menghadapi pandemi COVID-19.

Tirta Segara, Anggota Dewan Komisioner OJK mengatakan kebiasaan menabung harus selalu diterapkan oleh generasi milenial, dengan tujuan untuk menghemat keuangan yang ada dan tidak boros.

Menurutnya, milenial termasuk mahasiswa yang keuangannya masih didukung orang tua, dapat menyisihkan sebagian uangnya untuk menabung atau investasi.

Menabung dalam bentuk uang bersifat likuid namun hasilnya rendah, karena menabung tidak hanya dalam bentuk uang. Salah satunya yaitu dalam bentuk emas, yang hasilnya dapat dijual setiap saat dan dalam jangka panjang dengan tren harganya selalu naik. Harga emas per 7 September 2020 per gram sudah mencapai Rp1.020.000.

Ia menambahkan, ada juga pilihan yaitu melalui saham dan reksa dana, namun keduanya saat ini sedang naik turun alias fluktuatif. Ada juga tabungan jangka panjang yang digunakan untuk uang muka membeli rumah yang kini juga banyak ditawarkan perbankan.

Tidak hanya menabung, milenial perlu membedakan kebutuhan dan keinginan caranya dengan menyusun daftar prioritas yang paling dibutuhkan. Selanjutnya, milenial harus bijak dalam berutang dan lebih diutamakan utang yang sifatnya untuk produktif atau memberikan pemasukan.

“Utang itu artinya uang tidak cukup, perlu pinjam oleh karena itu jangan dipaksakan, harus dihitung kalau bisa yang produktif, jangan konsumtif. Periksa kembali kemampuan membayar,” kata Tirta.

Dan yang terakhir yaitu mempersiapkan dana darurat caranya dengan menabung untuk memenuhi kebutuhan saat tak terduga seperti krisis akibat pandemi.

“Jika tidak punya dana darurat, tidak punya tabungan, tiba-tiba jatuh miskin, tidak punya uang, kita sulit bergerak, tiba-tiba penghasilan terganggu, tapi tetap harus makan. Jika tidak punya dana darurat hidup menjadi sulit,” tambahnya.