Ilustrasi Kolaborsi. (Foto: Unsplash/ Dylan Gillis)

Jakarta, MNEWS.co.id – Masa pandemi virus Corona, telah membuat banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) gulung tikar. Solusi untuk mengatasi ini adalah dengan mengkombinasikan dua usaha berbeda sehingga lebih efektif.

Oleh karena itu, pelaku UMKM sebaiknya melakukan kolaborasi, misalnya dua usaha berbeda agar dapat saling melengkapi kelemahan satu sama lain. Cara ini juga akan membuat kinerjanya dapat lebih efektif dan efisien dan keduanya mendapatkan win-win solution.

Sandiaga Uno memaparkan bahwa betapa pentingnya kolaborasi dalam bisnis dan berbagai manfaat yang bisa didapat dari kolaborasi seperti menumbuhkan inovasi, membangun network, memangkas biaya bisnis, menyelesaikan masalah.

Menurutnya, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membentuk kolaborasi yang tepat dalam situasi new normal. Salah satunya adalah memperhatikan cakupan dan durasi kolaborasi karena kolaborasi bukan open-ended. Pastikan kolaborasi sesuai target.
 
Faktor lainnya yaitu penting untuk memperhatikan tren konsumen yang sangat dinamis dan berubah-ubah secara cepat dan maksimalkan digital marketing untuk menggabungkan kolaborasinya. Terakhir, perlu juga ditinjau melalui monitoring dan evaluasi dari kolaborasi tersebut.

Kolaborasi tidak harus dengan perusahaan besar atau memanfaatkan influencer terkenal. Jika ada satu usaha yang memiliki proses produksi yang bagus, ketekunan atau konsistensi dari segi produksi, meski bukan brand besar maka jangan ragu untuk berkolaborasi.
 
Sandi mengatakan ada tiga tips bagi UMKM untuk dapat bertahan di tengah pandemi covid-19. Hal pertama bagi UMKM adalah melakukan pivot dapat mengubah sistem penjualan menjadi pre-order. Dengan begitu, UMKM akan menerima uang tunai terlebih dahulu. Konsep itu disebutnya sebagai cash is king.
 
Kemudian, uang yang telah diterima tersebut dikelola secara ketat dengan mengatur pengeluaran. Ini merupakan tips berikutnya. “Dengan pengelolaan keuangan yang ketat ini, risikonya juga turun, akhirnya ongkosnya juga turun, harga jualnya juga bisa turun sehingga mudah-mudahan bisa mendapatkan kesetiaan pelanggan,” katanya.

Selanjutnya yang terakhir yaitu pentingnya  pelaku usaha membangun jejaring komunitas untuk dapat bertahan. Terlebih lagi, terdapat tren yang sedang berkembang mengenai kebanggaan dalam menggunakan produk lokal. Tren itu yang dapat menjadi peluang pasar baru bagi UMKM.
 
Ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan ekonomi digital agar bisnis lebih efisien dan juga memperkuat sektor bisnis yang mampu tumbuh positif di tengah pandemi.