Kegiatan ‘Ngendong Kopi’, Minggu (9/2) di Tempat Wisata Gunung Beser, Desa Jingkang, di Tempat Wisata Gunung Beser, Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu. (Foto: Humas Pemkab Purbalingga)
Kegiatan ‘Ngendong Kopi’, Minggu (9/2) di Tempat Wisata Gunung Beser, Desa Jingkang, di Tempat Wisata Gunung Beser, Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu. (Foto: Humas Pemkab Purbalingga)

Purbalingga, MNEWS.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga menyelenggarakan kegiatan ‘Ngendong Kopi’, Minggu (9/2/20) di Tempat Wisata Gunung Beser, Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu. 

Kegiatan yang diselenggarakan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini bertujuan untuk semakin menyemangati pegiat kopi dari hulu hingga hilir atau dari petani kopi sampai dengan barista atau pelaku usaha kedai kopi. Kegiatan ini rencananya juga akan diselenggarakan di kecamatan-kecamatan lain, khususnya di daerah penghasil kopi.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengatakan, berdasarkan catatan sejarah, di era abad 19 Purbalingga merupakan penghasil kopi terbesar di eks karesidenan Banyumas.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, di kegiatan ‘Ngendong Kopi’, Minggu (9/2/20) di Tempat Wisata Gunung Beser, Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu, Purbalingga, Jawa Tengah. (Foto: Humas Pemkab Purbalingga)

 

“Lambat laun, dalam sejarah produktifitas kopi kita memang sempat menurun. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan kembalikan kejayaan kopi di Purbalingga. Nanti akan ada beberapa pembicara yang menginspirasi termasuk juga dari lintas OPD (Dinkop UKM, Bappelitbangda, Dinas Pertanian dan Bagian Perekonomian Setda) yang dapat menampung aspirasi pegiat kopi,” ujar Dyah.

Dalam rangka mendukung kopi Purbalingga untuk kembali bangkit berjaya, Dyah mengatakan jika pihaknya juga telah membuat Surat Edaran, khususnya kepada para pimpinan OPD untuk menggunakan kopi Purbalingga ketika mereka akan minum kopi.

“Instansi-instansi pemerintah wajib menggunakan produk kopi yang ditanam, diolah, dan diproduksi oleh para pelaku kopi dari Purbalingga,” katanya.

Ia menyebut, kopi Purbalingga telah memiliki banyak varian khas hampir di masing-masing kecamatan. Apalagi kemasannya juga sudah sangat menarik.

Dyah optimis suatu saat nanti kopi Purbalingga pasti bisa go international dan mendapatkan tempat di hati para pecinta kopi.

“Saat saya ke Jepang beberapa waktu lalu dan memperkenalkan kopi khas Purbalingga dengan pengusaha yang ada di sana, ternyata mereka tertarik untuk bekerja sama,” ujarnya.