Penyanyi Nadin Amizah baru saja merilis lagu baru yang berjudul Seperti Takdir Kita yang Tulis. (Foto: Instagram/Cakecaine)

Jakarta, MNEWS.co.id – Penyanyi Nadin Amizah kembali merilis single baru bertajuk “Seperti Takdir Kita yang Tulis”. Lagu ini diluncurkan sebagai pembuka jalan untuk rencana mini albumnya bertajuk “Kalah Bertaruh” yang juga akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Lirik lagu “Seperti Takdir Kita yang Tulis” ditulis sendiri oleh Nadin. Dalam lagu ini, si penulis merenungkan kembali tentang relasi keinginan hati dan takdir.

Nadin mengatakan, lagu ini bersifat personal, seperti lagu-lagu lain yang pernah Ia tulis. “Seperti Takdir Kita yang Tulis” merefleksikan pengalaman Nadin tentang hidup, tentang cita-cita, harapan, dan kuasa takdir yang kadang tak sejalan dengan rencana-rencana manusia.

Pengalaman yang menjadi bagian dari perjalanan hidup Nadin itu mengantarkan dia pada pemikiran tentang betapa naif dan sombongnya manusia ingin mengontrol takdir.

“This song, tentu tentang aku, kembali lagi. Tapi ini juga tentang kenaifanku, aku adalah manusia yang sangat naif dan bodoh. Menurutku punya mimpi itu baik. Punya plan juga. Tapi saat kamu sudah terlalu pede, and then, udah over planning, kayak siapa elu, Tuhan, gitu?” kata Nadin.

Lagu “Seperti Takdir Kita yang Tulis” dinyanyikan dengan gaya yang sedikit berbeda dari biasanya. Kali ini, Nadin bernyanyi dengan suara lebih pelan, bergema, serta cenderung tidak sejernih yang sudah-sudah.

Ia mengaku sengaja memilih gaya bernyanyi yang sedikit berbisik. Menurutnya, gaya bernyanyi itu sesuai dengan suasana batin dan pikiran Nadin dalam lagu. Saat ini, Nadin sedang memendam ketakutan besar terhadap single terbarunya ini. Gadis kelahiran Bandung tahun 2000 ini mengaku tidak yakin orang-orang bisa menerima apa yang ia bicarakan dalam lagu tersebut.

 “Di lagu ini aku akan banyak berbisik. Aku akan menyanyikan dengan sangat pelan-pelan. Karena ada beberapa hal yang menurut aku tidak berani aku nyanyikan dengan lantang. Jadi aku sampaikan dengan suaraku paling pelan. Bukan karena hal itu tidak penting dan aku tidak ingin didengar tapi justru karena aku takut didengar,” pungkasnya.