UMKM Indonesia Bisa Naik Kelas dengan Teknologi Digital
UMKM Indonesia Bisa Naik Kelas dengan Teknologi Digital (Foto: merdeka.com)

Jakarta, MNEWS.co.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui lini usahanya Leap-Telkom Digital (Leap) secara konsisten terus membantu percepatan digitalisasi pada berbagai ekosistem dan di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan implementasi digitalisasi dapat dilakukan oleh seluruh sektor termasuk instansi, korporasi hingga pemerintah di seluruh daerah di Indonesia.

Terkait upaya menjalin kerja sama tersebut, Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid melaksanakan audiensi bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (20/4/2022) yang diterima oleh Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji S.H., M.Hum beserta jajaran.

Gubernur Sutarmidji menyambut baik inisiatif Telkom untuk dapat mengembangkan produk-produk digital di Provinsi Kalimantan Barat di antaranya adalah implementasi Satu Data serta pemanfaatan platform PaDi UMKM dan SooltanPay.

Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid berterima kasih atas respon yang baik dari pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Menurutnya, saat ini tercatat kurang lebih 335 UMKM dari Kalimantan Barat Pontianak telah terdaftar di Padi UMKM, dengan total transaksi mencapai puluhan Miliar Rupiah.

“Semoga angka ini dapat terus bertambah, sehingga UMKM di Provinsi Kalimantan Barat dapat naik kelas dan meningkatkan value serta kualitas dari usaha-usaha mereka,” kata Fajrin.

Selanjutnya untuk menumbuhkan semangat digital entrepreneur di Kalimantan Barat, Fajrin pun berbagi tips dan strategi digital entrepreneurship kepada para milenial dalam kegiatan yang bertajuk ‘Ngopi Bareng Milenial: Digital Atau Tertinggal’.

Pada kegiatan ini para peserta menyampaikan perhatian mereka terhadap kesempatan bagi para pengusaha lokal untuk naik kelas ke tingkat nasional.

“Untuk dapat terekspos lebih luas, teman-teman harus memiliki mindset global. Bagaimana produk yang dibangun dapat menyelesaikan permasalahan, tidak hanya di kota tertentu saja, namun juga di seluruh Indonesia bahkan mungkin regional seperti Asia Tenggara,” ujar Fajrin.