Jakarta, MNEWS.co.id – Pisang merupakan buah yang bisa dibuat menjadi berbagai olahan, salah satunya yaitu keripik pisang. Jenis tanaman pisang sangat bermacam-macam, namun tidak semua jenis pisang dapat diolah menjadi keripik pisang.
Hanya jenis pisang tertentu yang bagus digunakan sebagai bahan baku keripik pisang, contohnya pisang kepok. Pisang kepok memiliki cita rasa yang sangat manis sehingga banyak disukai oleh semua orang jika diolah dalam bentuk keripik.
Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, merupakan salah satu daerah penghasil pisang kepok terbesar di Pulau Sulawesi. Reza Alamsah L. adalah salah satu pelaku UMKM yang memanfaatkan peluang tersebut dengan membangun usaha keripik pisang kepok sejak Januari 2018 bernama Keripik Bachiss.
Reza menceritakan awal mula membangun usaha ini saat Ia bersama sang istri mendapatkan pesanan untuk dibuatkan pesanan keripik pisang. Akhirnya Ia pun mulai penasaran dan mencoba menjual keripik pisang olahannya kepada teman-temannya. Ternyata sebagian besar dari mereka menyukai produknya dan memesannya kembali.
Dari pengalaman coba-coba tersebut, Reza memulai usaha Keripik Bachiss yang dipasarkan melalui toko serta café di Pinrang. Keripik pisang dengan cita rasa gurih serta tekstur yang sangat tipis ini dijualnya melalui toko oleh-oleh di Pangkep, Maros, dan Kota Makassar dengan permintaan pesanan yang meningkat setiap bulannya.
Berbagai hambatan sudah Reza alami dalam membangun usaha ini, salah satunya dalam kemasan produk. Ia mengatakan pada awal membangun usahanya, tidak sedikit konsumen dan toko yang menolak karena kemasan yang tidak menarik.
Kemasan produk pertama yang digunakan cepat rusak sehingga banyak konsumen yang tidak percaya karena alasan kesehatan dan cita rasanya. Oleh karena itu, dengan permintaan yang semakin meningkat, Reza akhirnya mempercantik kemasannya menjadi lebih menarik dan modern.
Dalam proses produksi, Reza menggunakan bahan lokal serta menjaga keamanan bahan baku sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) BPOM MUI serta Dinas Kesehatan dengan standar rumah produksi yang telah ditetapkan.
Dari segi pemasaran, Reza menggunakan media offline dengan menitipkan produknya ke toko dan sudah masuk di semua perusahaan retail di Sulawesi Selatan. Sementara untuk online, Reza menerapkan sistem reseller, promosi di media sosial, serta distributor ke seluruh Indonesia.
Di tengah pandemi saat ini, Reza memfokuskan penjualan produknya secara online. Ia memaparkan melalui strategi reseller dan distributor, bisnisnya kini telah merambah 25 persen pasar di Indonesia.
Ke depannya, dengan fokus mengembangkan bisnisnya Reza berharap dapat membuat rumah produksi yang lebih besar dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyakat Kabupaten Pinrang.