KPP RI pamerkan batik lewat "Rupa Karya" lestarikan budaya Indonesia. (Foto: Achmad Marendes CBCOMM)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia Republik Indonesia (KPP-RI) menyelenggarakan promosi untuk wastra khas Indonesia yaitu batik dengan acara bertajuk “Rupa Karya” (Ruang Pameran Karya Anak Bangsa).

Usaha KPP – RI ini memperlihatkan cara para politisi wanita di Senayan untuk mempromosikan batik sebagai cara untuk melestarikan budaya Indonesia.

Pameran yang diselenggarakan samapi 18 Februari 2022 di Gedung Nusantara II DPR RI itu memperlihatkan 20 nominasi desain terpilih dari “Lomba Desain Batik Nasional” yang diselenggarakan KPP RI sejak November 2021.

“KPP-RI mendukung UMKM untuk terus meningkatkan kreativitas khususnya dalam upaya pelestarian budaya yang diselaraskan dengan kekayaan alam negeri berupa rempah-rempah yang juga ikut mewarnai serat rupa batik karya anak negeri ini,” ujar Anggota komisi IX DPR RI dan juga Presidium KPP RI, Dewi Asmara.

Dewi juga menyebutkan, selain mempunyai kekayaan aneka rempah, Indonesia juga berlimpah dengan berbagai tanaman yang dapat digunakan pewarna alami batik. Seperti saga, kunyit, kayu nangka, dan manggis. Dengan demikian, selain meningkatkan perekonomian, produksi batik juga membantu usaha untuk merawat dan melestarikan alam.

Menurut data Kemenperin, kontribusi sektor batik terhadap devisa melalui capaian ekspor batik pada tahun 2020 mencapai 532,7 juta Dolar AS, dan selama periode triwulan I tahun 2021 mampu mencapai 157,8 juta Dolar AS.

Kehadiran pameran batik itu pun diyakini dapat menjadi ruang bagi para perajin batik yang dengan setia untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa lewat karya- karya mereka.

Sebagian besar komunitas perajin batik dan desainer yang berpartisipasi dalam pameran RUPA KARYA dikoordinasikan oleh Dekranasda (Jakpreneur) DKI Jakarta beberapa di antaranya seperti KOMBAT (Komunitas Batik Tangerang), Batik Wolter, Afif Syakur (Pengurus Harian Yayasan Batik Indonesia), Batik Marunda, Batik Gobang, Elemwe, Rumah Batik Wijaya, Firdaus Batik, Batik Suqi, Zarming Batik, House of Hanum, Batik Ismoyo, Nany Batik, Batik Ghaweyan Dewe dan Oscar Lawalata.

Pameran terbuka untuk umum, namun untuk menyaksikan pameran ini, seluruh pengunjung wajib mematuhi aturan protokol kesehatan dan membawa surat pemeriksaan COVID-19 terbaru.

“Inti kegiatan ini adalah membangun sinergi dari hulu ke hilir untuk industri batik Nusantara. Semoga acara ini bisa menghidupkan terus semangat menjaga aset budaya dan identitas kita, sekaligus memperbaiki taraf hidup masyarakat, termasuk kaum perempuan melalui batik,” pungkasnya.