Photo by Edho Pratama on Unsplash.
Photo by Edho Pratama on Unsplash.

Jakarta, MNEWS.co.id – Potensi bisnis digital di Indonesia sangat besar. Hal ini terlihat dari fenomena perubahan kebiasaan masyarakat, dari toko konvensional yang ada kini sudah beralih ke marketplace. Ojek pangkalan pun mulai tergantikan dengan ojek online. Perilaku konsumen ini bisa menjadi potensi bisnis bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Arif Kurniawan, Business Development Manager Kofera menyebutkan, pelaku UMKM harus mulai merancang branding yang bagus untuk membangun awareness. Tingkat awareness calon konsumen inilah yang bisa menambah transaksi pembelian produk/jasa.

“Membuat iklan di Facebook misalnya, untuk membangun awareness. Dari rasa ingin tahu, muncul kebutuhan untuk membeli produk atau jasa tersebut, baru kemudian terjadi transaksi,” jelas Arif dalam sesi Kelas Komunitas  Sahabat UMKM “Strategi Meraih Posisi Pertama di Google” di Jakarta Creative Hub, Selasa, (23/4/2019).

Dirinya juga mengingatkan, pelaku usaha harus senantiasa berinteraksi dan merespon calon pembeli atau pembeli reguler yang sudah beberapa kali melakukan transaksi. Ini dilakukan untuk menjaga loyalitas konsumen, dengan memberikan pelayanan yang baik.

“Contohnya beli sandal atau makanan, sekali nyoba, dua kali nyoba, sepuluh kali beli apakah masih membeli? Hubungi kembali, harus terjadi interaksi,” imbuhnya.

Arif Kurniawan, Business Development Manager Kofera dalam Kelas Komunitas “Strategi Meraih Posisi
Pertama di Google” di Jakarta Creative Hub, Selasa, (23/4/2019). Foto: MNEWS.

Biasanya, ketika kita ingin mencari informasi tentang sesuatu, atau ingin berbelanja, maka kita akan menggunakan Google sebagai mesin pencari. Demikian pula dengan customer yang akan mencari referensi di Google. Pertanyaannya, apakah kita akan terus mencari hingga beberapa halaman, atau mengutamakan hasil pencarian di halaman utama?

Menurut Arif, perilaku konsumen menunjukkan bahwa hasil pencarian yang diprioritaskan adalah yang tampil di halaman pertama. Bagaimana cara supaya bisnis UMKM bisa tampil di halaman pertama Google?

Caranya, membuat brand awareness dengan beriklan di Facebook dan Instagram. Menampilkan iklan secara terus-menerus, lanjut Arif, bisa bikin penasaran. Sebab orang yang mencari sesuatu di Google itu 75% pasti akan melakukan transaksi, sudah tahu apa yang mau dibeli dan apa yang dibutuhkan.

“Buatlah bisnis listing yang baik. Informasi yang detail mencakup jam operasional, foto produk, dan buat juga iklan yang efektif dengan memberikan penawaran yang menarik, menunjukkan benefit yang akan diperoleh customer, dan gunakan testimonial,” pungkas Arif.

Testimoni menjadi penting, karena bisa meningkatkan kepercayaan customer terhadap bisnis tersebut. Selain itu juga bisa meningkatkan review di bisnis listing yang telah dibuat.

Optimalkan Iklan dengan Kata Kunci dan Deskripsi

Agar bisnis kita bisa tampil di halaman pertama Google, gunakan beberapa trik seperti Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM). Dua trik tersebut adalah proses mengoptimalkan website agar disukai oleh mesin pencari Google, sehingga dinilai paling relevan dengan pencarian yang dilakukan oleh pengguna Google.

“Pentingnya website Anda muncul para peringkat pertama dalam hasil pencarian di halaman pertama, akan lebih banyak klik atau kunjungan,” kata Arif lagi.

Berdasarkan data statistik dari Kofera, ada sebanyak 72 juta pencarian per hari yang ada di Google. Dengan membuat kata kunci yang relevan dan paling banyak dicari orang di Google, maka kemungkinan bisnis kita ada di halaman pertama Google pun semakin besar. Selain memperhatikan SEO dan membuat kata kunci, menggunakan Google Ads lewat SEM juga bermanfaat untuk meningkatkan web traffic, meningkatkan kesadaran merek dan omzet, bahkan bisa mengalahkan kompetitor.

Anis Thoha Manshur, CCO dari Kofera. Foto: MNEWS.

Sementara itu, Anis Thoha Manshur, CCO dari Kofera menyebutkan, judul yang kita buat di SEO sangat berpengaruh. Carilah kata kunci yang umum dan banyak dicari orang. Ia mencontohkan, jika ingin menjual lemari pendingin misalnya, gunakanlah kata “kulkas” dibandingkan “refrigerator”. Tulis juga nama produk dan deskripsi.

“Kenapa deskripsi sangat penting? Karena itu informasi awal yang akan diperoleh oleh customer. Jangan buat deskripsi banyak-banyak, cukup sekitar 150-400 karakter. Deskripsi yang ditulis harus tetap natural,” jelas Anis.

Selain membaca teks, Google juga bisa membaca gambar dengan rekognisi khusus. Maka, sangat penting untuk menulis judul dan deskripsi selengkap mungkin, dengan kata kunci yang relevan. Selain merancang SEO dan SEM sendiri, pelaku UMKM juga bisa memanfaatkan platform untuk beriklan secara digital seperti Iklanku, yang dapat menjadi solusi pemasaran digital untuk UMKM. Google memberikan variasi kata kunci ke Iklanku agar penggunanya dapat memperoleh acuan judul dan deskripsi seperti apa yang paling banyak dicari.