Ilustrasi bisnis fesyen. (Foto: Freepik)

MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar program Entrepreneur Hub 2024 dengan fokus pada usaha fesyen dan agribisnis yang diharapkan mampu mendukung target penciptaan 1 juta wirausaha baru.

Program Entrepreneur Hub ini terdiri dari dua tema besar yaitu untuk sektor fesyen Entrepreneur Hub: Fashionpreneur Bali 2024 bertema “Bring Indonesia Fashion to the World”. Sedangkan untuk sektor agribisnis yaitu Entrepreneur Hub: Agripreneur Bali 2024 dengan tema “Grow and Sustain”. 

Pengurus Dekranas Bidang Pembiayaan Suzana Ramadhani mengapresiasi agenda Entrepeneur Hub karena dinilai sejalan dengan mandat Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024. Dia berharap melalui program ini dapat dilahirkan wirausaha baru yang tangguh dan berkelanjutan.

“Program ini adalah komitmen kami dalam membangun ekosistem wirausaha dalam industri kreatif yang mulai kami jalankan sejak 2021, karena kami juga percaya bahwa fesyen merupakan industri di Indonesia yang memiliki potensi kontribusi yang sangat besar,” kata Suzana dalam sambutannya pada pembukaan acara Entrepreneur Hub Bali 2024 di Bali, Kamis (22/2). 

Program Entrepeneur Hub ini dilaksanakan pada 22-23 Februari 2024 di Bali dengan mengikutsertakan sekitar 100 wirausaha terkurasi untuk masing-masing sektor. Rangkaian acara program ini berupa workshop dan networking yang nantinya dirangkai dengan pendampingan secara berkesinambungan oleh para ahli di bidangnya. 

Melalui pendampingan ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kapasitas bisnis pada masing-masing sektor. Tahap akhir dari program ini adalah business matching dan networking dengan para calon buyer dan investor baik lokal maupun mancanegara. 

“Melalui partnership ini, saya berharap akan lahir lebih banyak desainer lokal yang akan membawa kerajinan Indonesia beserta produk turunannya ke kancah global,” ujar Suzana.

Sementera itu, Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah menambahkan, program Entrepreneur Hub tahun ini difokuskan pada penguatan ekosistem dan wirausaha. Oleh karena itu, sasaran utama program ini adalah wirausaha pemula yang memiliki usaha minimal setahun dan mempunyai potensi berkembang.

“Kami menyasar pelaku usaha berdasarkan sektor unggulan di wilayah masing-masing. Seperti saat ini di Bali yang menjadi salah satu wilayah dengan trafik fesyen yang tinggi, sehingga kami yakin di Bali akan ada banyak pelaku usaha berkumpul dari semua bidang,” ucap Siti Azizah.

Peserta dalam program ini sebelumnya telah melewati proses kurasi yang lebih spesifik dan ketat dibandingkan tahun sebelumnya, termasuk dengan membatasi usaha per sektor pilihan. Nantinya para peserta akan mendapatkan program pendampingan lanjutan agar usaha yang dirintis bisa benar-benar berkembang.

“Nantinya hasil dari networking akan menjadi pertimbangan untuk menentukan bentuk dan fokus pendampingan yang akan diberikan kepada masing-masing peserta,” kata Siti Azizah.

Pemilihan sektor fesyen dan agribisnis dalam program ini dilatarbelakangi karena keduanya merupakan sektor riil yang memiliki potensi sangat besar untuk dapat dikembangkan. 

Azizah melanjutkan, sektor fesyen dan agribisnis dinilai sebagai sektor yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ekonomi di kalangan masyarakat dan menjadi penopang utama dalam pertumbuhan ekonomi, sumber penerimaan negara, dan penciptaan lapangan pekerjaan. 

“Saya berharap para pelaku usaha dapat saling bekerja sama, bukan saling bersaing namun berkolaborasi untuk bertumbuh bersama. Kami juga berharap kita dapat membangun komitmen bersama dalam membangun industri fesyen dan agribisnis di Indonesia, khususnya untuk saat ini di wilayah Bali,” kata Siti Azizah.