Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki bersama Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Dok. Kementan)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki bersama Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo akan bekerja sama dalam mendukung gerakan diversifikasi pangan lokal. Diversifikasi pangan akan dimulai dengan membentuk koperasi petani dari kelompok-kelompok petani yang ada.

“Saya sedang menyiapkan program penguatan warung sembako yang akan menjadi rantai perdagangan distribusi pangan kita dengan warung-warung sembako tradisional,” kata Teten usai bertemu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Jumat (24/7/20).

Secara teknis, Kemenkop UKM akan menyiapkan segala sesuatunya dari sisi hilir. Sedangkan perlengkapan dari sisi hulu akan disiapkan oleh Kementerian Pertanian. Misalnya kata dia, Kemenkop UKM akan menyiapkan ribuan warung sembako di Jabodetabek yang siap memasarkan produk pertanian.

“Jadi kita siapkan ribuan warung di Jabotabek yang terhubung lewat aplikasi. Saya sudah lihat prakteknya termasuk inventory managementnya. Artinya begitu ada kebutuhan sembako, maka secara otomatis barangnya sudah ke input di data digital,” tambah Teten.

Secara garis besar dua Kementerian ini akan saling bekerja menjalankan semua visi Presiden Joko Widodo. Kerjasama tersebut meliputi korporatisasi petani yang memiliki alur kerja integrasi dari petani kecil hingga koprasi berskala besar.

Kemenkop UKM juga akan mengkonsolidasi para petani perorangan yang menggarap lahan lahan sempit, kemudian dikoperasikan dalam bentuk koperasi berskala besar. Oleh karena itu, pihaknya membutuhkan bantuan Kementan karena mereka memiliki banyak kelompok-kelompok tani.

Sementara itu, Syahrul menyambut baik kerja sama antar dua Kementerian ini. Ia menuturkan, sektor pertanian saat ini menjadi pilihan pasti karena merupakan kebutuhan sehari-hari. Disisi lain, pertanian juga adalah kekuatan besar dari sebuah negara agraris.

“Inilah yang kami sikapi berdua antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Koperasi. Lebih khusus kami tentu akan mempersiapkan aktivitas di hulu dalam meningkatkan produktivitas pertanian terutama di subsektor holtikultura, tanaman pangan perkebunan dan peternakan,” katanya.

Ia berharap dengan kerjasama ini harga sembako tetap dalam kondisi satabil serta mampu memutus mata rantai yang terlalu besar.

“Tentu saja jangkauan jangkauan pasar dari komoditi ini bisa lebih baik bisa lebih efektif. Kita berharap mampu memutus mata rantai yang terlalu besar sehingga harga dan stabilitas harga komoditas pertanian bisa kita jamin lebih baik,” ungkap Syahrul.