Jakarta, MNEWS.co.id – Setelah peluncuran perdana pada Oktober di Kupang, kini Grab, Emtek dan Bukalapak melanjutkan Program akselerator Kota Masa Depan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) di Solo, Jawa Tengah. Menyasar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), program ini memberikan pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital.
Di Solo, program ini menargetkan lebih dari 1.500 pelaku UMKM yang bergabung agar dapat menjangkau jutaan konsumen Grab dan Bukalapak di seluruh Indonesia, serta membuka peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital.
President Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, Grab bersama Emtek dan Bukalapak siap bekerja sama dengan Pemerintah Surakarta untuk mengawal Solo menjadi Smart City melalui program #KotaMasaDepan.
“Program ini memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM menjadi lebih kompetitif serta menciptakan lapangan pekerjaan baru. Semoga upaya kami membantu UMKM khususnya yang berada di kota-kota kecil ini dapat membantu pemerintah mencapai target digitalisasi 30 juta UMKM pada tahun 2024 serta mempercepat upaya pemulihan ekonomi bangsa,” ujar Ridzki.
Lebih lanjut, dalam tiga pilar program yang ada, Grab, Emtek, dan Bukalapak akan menggabungkan keahlian mereka untuk melatih dan mendampingi UMKM dalam rangka meningkatkan kemampuan UMKM sehingga siap bergabung dalam ekonomi digital.
Selain membidik 1.500 pelaku UMKM dapat menyesuaikan dengan ekosistem Grab dan Bukalapak, program #KotaMasaDepan Solo juga mencakup promosi dan potongan harga di ekosistem Grab dan Bukalapak. Dari jumlah tersebut, 54 UMKM yang terpilih akan mengikuti program akselerator dalam mengelola bisnis yang dimentori oleh Bukalapak dan Grab. Lalu 3 UMKM terbaik akan mendapatkan publikasi melalui jaringan media Emtek.
Sambil mengapresiasi inisiatif tersebut, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka berharap Program Kota Masa Depan dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas para pelaku UMKM Solo dalam memanfaatkan teknologi untuk menghadapi tantangan saat ini.
“Percepatan digitalisasi ini turut membantu pemerintah daerah dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah. Saya mengajak para pelaku UMKM Solo yang belum tergabung dalam ekosistem digital, ayo segera manfaatkan fasilitas ini agar bersama kita dapat maju dalam memperkenalkan dan memasarkan produk lokal Solo,” kata Gibran.
Sementara itu, Fahmi Rachmanda Putra, pemilik Rachmajaya Woodcraft yang merupakan salah satu peserta program Akselerator Kota Masa Depan mengungkapkan, bahwa banyak pengalaman yang diperoleh untuk mengembangkan usaha. Mulai dari pelatihan hingga pendampingan yang diberikan membuatnya dapat lebih memaksimalkan teknologi.
“Seperti saya yang kini dapat melakukan pembukuan finansial melalui komputer tanpa harus menggunakan buku secara manual. Selain itu, hal ini juga dapat membantu kami UMKM lokal agar dapat berinovasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen yang tidak hanya di kota Solo saja melainkan hingga pelosok Indonesia,” pungkasnya.