Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mengatakan bahwa pihaknya siap untuk bekerja sama dengan IKEA dalam memasok bahan baku bambu.
Hal tersebut disampaikan setelah pertemuan dengan Yayasan Bambu Lestari, yang membahas mengenai program 1000 desa bambu, di Ruang Kerja Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (17/1/20).
“Saya tahu IKEA pun akan datang ke sini, karena memang mereka membutuhkan bambu. Nah ini saya kira harus ditangkap, karena IKEA saya tahu mereka juga mencoba jajaki kerjasama dengan Malaysia,” kata Teten.
Teten menjelaskan bahwa penting sekali memanfaatkan peluang yang datang, sehingga bisa mengembangkan program 1000 desa bambu. Hal tersebut bisa menghidupkan pertumbuhan ekonomi di daerah melalui bambu.
“Selama ini potensi bambu sebagai kekuatan ekonomi masyarakat belum dilirik, karena pemanfaatan bambu masih terbatas, hanya untuk alat-alat rumah tangga, sangkar burung, nah belum masuk ke industri perkayuan timber,” tambahnya.
Teten membandingkan dengan negara China dan Jepang, sebagai negara yang aktif menggunakan bambu dalam kegiatan industrinya. Padahal sebenarnya produk bambu Indonesia lebih unggul dan produktif daripada China.
“Karena kita musimnya, luas lahan kita bisa lebih sempit kebutuhannya karena 4 kali lipat produktivitasnya dibandingkan bambu yang di Jepang dan China,” ungkapnya.
Teten memaparkan penjelasan dari pertemuan dengan Yayasan Bambu Lestari, yakni kualitas bambu punya Indonesia empat tahun sudah bisa dipanen. Selain itu kerapatan bambu Indonesia melebihi kayu ulin. Kayu ulin sendiri baru bisa dipanen setelah 200 tahun.
Nantinya, sisa pengelolaan bambu seperti seratnya bisa digunakan untuk bio massa pembangkit listrik, atau pengganti batu bara.
“Jadi manfaatnya banyak banget untuk konservasi bagus, jadi saya kira ini masuk dalam komoditi unggul, karena punya impact sosial ekonomi bagi masyarakat kelas bawah dan juga konservasi,” ungkapnya.