Kemenparekraf dalam acara “Sosialisasi Panduan CHSE Usaha Wisata Selam” di Prime Plaza Hotel and Suites Sanur, Denpasar, Bali, Senin (12/10/20). (Foto: Dok. Kemenparekraf)

Denpasar, MNEWS.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan serangkaian sosialisasi panduan protokol kesehatan berbasis Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) bagi para pelaku usaha wisata selam di Bali.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani mengatakan dalam mengaktifkan kembali sektor pariwisata diperlukan persiapan penerapan protokol kesehatan yang baik.

“Untuk itu, kami menyusun panduan protokol kesehatan berbasis CHSE di masing-masing bidang pariwisata, termasuk usaha wisata selam. Hal ini dilakukan mengingat protokol kesehatan berbasis CHSE memiliki peranan penting untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, terutama di bidang wisata minat khusus,” kata Rizki.

Kegiatan ini juga menghadirkan pembicara beberapa narasumber, antara lain Cipto Aji Gunawan selaku Tim Ahli Gubernur Bali Bidang Pariwisata, serta Daniel Abimanyu Carnadie dan Bayu Wardoyo selaku Tim Penyusun CHSE Wisata Selam Kemenparekraf.

Kemenparekraf nantinya juga akan memberikan fasilitasi sertifikasi CHSE Wisata Selam. Karena itu pelaku usaha wisata didorong untuk segera mempelajari dan menerapkan protokol kesehatan. Sehingga saat rencana pembukaan kembali wisata selam di Indonesia dijalankan, terutama di Bali sebagai destinasi prioritas, para pelaku usaha wisata selam sudah dapat menerapkan protokol kesehatan dan kepercayaan dari wisatawan akan meningkat.

Terkait acara “Diving Market Updates” Rizki menjelaskan, akan menjadi sarana bertukar informasi para pelaku usaha wisata selam di beberapa negara tentang berbagai perkembangan terkait wisata selam.

Seperti kondisi terkini industri wisata selam mancanegara serta bagaimana penerapan protokol kesehatan di beberapa destinasi selam mancanegara, terutama yang sudah dibuka kembali. Dengan begitu, diharapkan pelaku usaha wisata selam di Indonesia benar-benar dapat mempersiapkan diri hingga wisata selam di Indonesia kembali dibuka.

“Saya harapkan persiapan terkait dengan protokol kesehatan, khususnya wisata selam agar terus ditingkatkan, sehingga wisatawan tersebut dapat menikmati ke destinasi tersebut,” ujar Rizky.