Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki memastikan UMKM akan mendapat sertifikat halal gratis dari pemerintah dengan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja.

“Dengan disahkannya UU Cipta Kerja, maka pelaku usaha mikro akan diberikan sertifikasi halal secara gratis, disubsidi oleh pemerintah. Ini adalah kebangkitan UMKM,” ungkapnya.

Teten menjelaskan biaya dan teknis mendapatkan sertifikasi halal kerap menjadi beban bagi pengembangan UMKM. Padahal, ketentuan label halal sangat penting untuk memberi nilai tambah dan daya saing produk selain Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Ini beban UMKM selama ini sehingga sulit menjualnya. Dengan disahkannya UU Cipta Kerja, ini digratiskan dan ditambah dengan adanya lembaga yang melakukan pengujian dan MUI yang mengeluarkan,” tambah Teten.

Hingga saat ini, sebanyak 97 persen penyerapan tenaga kerja di Indonesia berasal dari sektor UMKM. Implementasi UU Ciptaker pun bakal jadi tumpuan dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan.

“Saat ini angka pengangguran lebih dari 7 juta orang, jika ditambah PHK baru, sebesar 3 juta, maka kondisinya tidak mudah. UU Cipta Kerja mengatur dari hulu sampai hilir, mulai dari perizinan UMKM, pembiayaan, akses pasar, dan perbaikan rantai pasok. Saya optimis UMKM bisa tumbuh berkembang, dengan menyerap tenaga kerja lebih besar lagi,” kata Teten.

Teten menambahkan di tengah masa pandemi Covid-19 akan menjadi momen kebangkitan UMKM di Indonesia, karena banyak pelaku usaha yang melakukan adaptasi dan inovasi produk. Ia mencontohkan, 60 persen pelaku UMKM yang bergerak di sektor makanan dan minuman mengalami peningkatan penjualan di tengah pandemi. Karena menurutnya, banyak permintaan secara daring ke rumah-rumah.

“Sektor yang digali terutama produk makanan dan minuman, karena 60 persen pelaku UMKM di usaha makanan dan minuman. Banyak pelaku usaha melakukan inovasi produk, contohnya makanan beku yang dikirim secara daring ke rumah-rumah. Orang sekarang lebih terbiasa belanja online, sehingga membantu mendorong adaptasi produk,” ujar Teten.