Ilustrasi Produk UMKM. (Foto: Istimewa/Trubus.id)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memprioritaskan program transformasi ekonomi digital bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), agar mereka terkoneksi secara daring saat pandemi Covid-19 sehingga usahanya tetap dapat berjalan dan berkembang.

Teten memaparkan bahwa di kondisi pandemi seperti saat ini mengharuskan UMKM untuk masuk dalam ekonomi digital. Saat ini baru 8 juta UMKM atau 13 persen saja dari total UMKM yang sudah terkoneksi secara digital.

“Kami mentargetkan hingga akhir tahun ini ada tambahan 2 juta UMKM yang bisa terhubung ke ekonomi digital, sehingga total akan ada 10 juta UMKM,” katanya.

Tetapi bukan berarti UMKM yang sudah beralih ke digital semuanya bisa survive dengan mudah. Menurutnya, tingkat keberhasilan UMKM yang masuk ekonomi digital berkisar hanya 4 sampai 10 persen.

“Masalahnya apa? Ada beberapa misalnya, di pasar online UMKM sudah harus berhadapan dengan brand besar, sementara kemampuan manajemen masih rendah, kapasitas dan volume produksi juga relatif kecil. Kasus bakpia pathok bisa jadi pelajaran, di mana pelaku UMKM sangat banyak, dengan volume produksi yang terbatas. Di sini perlu adanya konsolidasi brand, juga perlu ada rumah produksi bersama, sehingga bisa menjadi efisien,” tambah Teten.

Teten menegaskan, pelibatan kaum milenial yang sudah akrab dengan Teknologi Informasi (TI) akan sangat membantu UMKM, khususnya dalam masalah pemasaran di pasar digital. Kaum milenial juga bisa mendampingi UMKM dalam teknologi pengemasan dan kualitas produk.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk membangkitkan UMKM itu antara lain mendorong UMKM menerima bansos, memberikan insentif pajak, relaksasi dan restrukturisasi pinjaman, di mana ada 60,6 juta UMKM yang sudah terhubung dengan lembaga pembiayaan formal.

Selanjutnya, memberikan pinjaman baru, termasuk pada koperasi, mendorong Kementerian dan Lembaga serta pemda menyerap produk UMKM, serta kampanye membeli produk lokal. “Semua kebijakan itu ditujukan agar daya beli masyarakat bisa tumbuh, sekaligus menggerakkan perekonomian,” kata Teten.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi), Putri Tanjung menambahkan, saat ini yang dibutuhkan UMKM untuk bisa bertahan, bahkan menjadi pemenang, adalah leader atau CEO, atau entrepreneur yang mampu adaptif dalam menghadapi perubahan, konsisten dalam berproduksi, serta inovatif dalam menciptakan produk.