Anak-anak bermain air saat banjir menggenangi Jalan Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis (2/1/2020). (Foto: Imam Buhori)
Anak-anak bermain air saat banjir menggenangi Jalan Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis (2/1/2020). (Foto: Imam Buhori)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah akan memberikan bantuan bagi pelaku UMKM yang mengalami kerugian akibat banjir Tahun Baru 2020.

Menurut Plt Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Herustiati, saat ini pihaknya masih mendata jumlah pelaku UMKM yang bisnisnya mengalami kerugian.

“Masih identifikasi UKM korban bencana. Masih dikoordinasikan (jumlah dananya),” ungkap Herustiati.

Heru masih belum bisa memastikan kapan dana akan mulai disalurkan. Nantinya bantuan tersebut akan disalurkan kepada UMKM melalui fasilitas kredit perbankan.

“Bantuan kita memfasilitasi restrukturisasi kredit ke perbankan bagi UKM yang punya kredit perbankan,” kata Heru.

Sebelumnya Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menjelaskan bantuan yang diberikan kepada UMKM korban banjir berupa keringanan pembayaran utang ke perbankan atau pengusaha industri.

“Kami akan melindungi dan mencari solusi, sebagai bentuk pasca emergency response. Misalnya, dia (pelaku UMKM) tidak sanggup bayar utang karena kegiatan usahanya terhenti, ini kan harus dibicarakan dengan pihak perbankan, supaya ada penangguhan,” jelas Teten.

Untuk tahap awal Teten telah menugaskan Deputi Rekturisasi yang bertugas mencari dan mengidentifikasi para pelaku UMKM yang menjadi korban bencana banjir.

“Kita sudah ada deputi rekturisasi dan kami akan data pelaku usaha mana saja yang membutuhkan pertolongan dan kita akan mendampingi mereka dan mencari solusi bersama-sama,” katanya.

Teten menambahkan bentuk bantuan yang diberikan pihaknya kepada para pelaku UMKM adalah dalam bentuk pendampingan bukan penyaluran bantuan.

“Kami tidak menyalurkan bantuan tapi tugas kami adalah melindungi para usaha warga UMKM yang terkena banjir misalnya warungnya terbawa banjir, otomatis kegiatan usahanya terganggu nah kalau misalnya dia punya hutang ke bank dan tidak sanggup bayar kita akan wadahi mereka, kita dampingi, kita cari solusi sama-sama dengan pihak ketiga baik dari pihak bank ataupun pihak usaha yang besar,” jelasnya.

Sementara itu mengenai persentase kerugian yang dialami oleh pelaku UMKM, Teten belum bisa memberikan keterangan karena masih dalam tahap emergency respons. Perlu untuk diketahui dampak dari hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek mulai dari tanggal Selasa (31/12/19) hingga Rabu (1/1/20) mengakibatkan ada 63 titik yang terendam banjir berdasarkan data dari BNPB dan memiliki ketinggian air yang beraneka ragam.