Ilustrasi digitalisasi UMKM. (Foto: ANTARA)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki menargetkan, 30 juta pelaku UMKM terhubung ke ekosistem digital pada 2024. Hingga kini tercatat baru 13,7 juta pelaku UMKM melek digital.

“Kita punya target 30 juta pelaku UMKM terhubung ke ekosistem digital di 2024. Saat ini baru 13,7 juta atau 21 persen,” ujar Menteri Teten.

Menteri Teten menargetkan jumlah UMKM yang masuk ke ekonomi digital bisa meningkat 5 juta setiap tahun. Untuk itu, dia mengajak semua pihak bersama-sama bergandengan tangan dengan pemerintah.

Ia menambahkan bahwa Presiden Jokowi selalu meminta pembantunya untuk terus mengajak pelaku UMKM masuk ekonomi digital. Termasuk mengatur gerakan impor barang ke dalam negeri.

“Kalau bangsa sudah bisa bikin ayam goreng ngapain inpor ayam goreng. Bukan berarti ekonomi kita tertutup, tapi banyak juga produk yang tidak bisa dibikin orang indonesia sehingga harus kita datangkan dari luar. Saya kira itu fair,” tambahnya.

Menurutnya, transformasi digital bukan hanya untuk mendorong UMKM masuk ke platform digital. Tapi Pemerintah memiliki pendekatan yang komprehensif yaitu berbasis ekosistem, supaya lebih efektif dan memastikan UMKM Indonesia bisa bertransformasi secara utuh.

Oleh karena itu, pemerintah mendorong perlunya menyiapkan pelatihan, pendampingan, untuk meningkatkan kualitas produksi, karena itu penting. Selain itu, agar UMKM tumbuh juga harus didukung dengan ekosistem logistik yang baik, agar terhubung dengan pasar yang lebih luas.

Transformasi digital dan perdagangan melalui sistem elektronik memang menjadi perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Itu terbukti dengan pembangunan infrastruktur internet Palapa Ring, yang ditujukan untuk semua UMKM di pelosok tanah air agar bisa mengakses pasar digital.

“Pasar digital ekonomi kita diprediksi 2024-2025 itu valuenya terbesar di Asia Tenggara. Harapan pak Presiden, diharapkan pembangunan infrastruktur bisa memberikan dampak yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia khususnya UMKM agar bisa memanfaatkan infrastruktur untuk kegiatan usaha,” pungkasnya.