Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong pasar rakyat untuk tetap beroperasi, khususnya di masa pandemi covid-19. Salah satunya, melalui program Digitalisasi Pasar Rakyat yang diinisiasi Kemendag. Program tersebut menargetkan 1-2 ribu pasar rakyat dan 1 juta pedagang pasar rakyat terdigitalisasi pada 2022.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan, cakupan digitalisasi pasar rakyat terdiri dari aspek e-commerce, e-monitoring, aplikasi PeduliLindungi, e-complaint, digital marketing, e-retribusi, dan e-registrasi.
“Pemerintah terus berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di masa pandemi covid-19 dengan memberikan perhatian lebih kepada pasar rakyat dan pedagang di pasar rakyat. Hal ini kami lakukan untuk mendorong pasar rakyat agar tetap terus beroperasi dan menggerakkan sektor perdagangan melalui program digitalisasi pasar rakyat,” ujar Oke dilansir dari laman Kemendag.
Sejalan dengan program Digitalisasi Pasar, Kemendag juga mendukung penuh program Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang dicanangkan Bank Indonesia. Program ini merupakan implementasi digitalisasi pembayaran di pasar rakyat dan pusat perbelanjaan.
Untuk membantu para pedagang berjualan secara daring, Kemendag juga telah melakukan inisiasi membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Gojek dan Tokopedia. Saat ini, sudah delapan pasar yang menerapkan digitalisasi dengan Tokopedia, yaitu Pasar Sabilulungan Kabupaten Bandung, Pasar Cihapit Kota Bandung, Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta, Pasar Anyar Kota Tangerang, Pasar Kampung Baru Kota Makassar, Pasar Pabaeng-baeng Kota Makassar, Pasar Badung Kota Denpasar, dan Pasar Oro Oro Dowo Kota Malang.
“Kami berharap dengan peluncuran digitalisasi pasar ini para pengelola pasar, pedagang, para pelaku UMKM, serta pemangku kepentingan dapat memberikan dukungannya agar program ini dapat berjalan lancar dan diimplementasikan secara optimal,” ungkapnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menambahkan, kegiatan peluncuran digitalisasi pasar rakyat di Pasar Atas Cimahi juga menandai lahirnya pasar yang modern. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap hal ini dapat turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Peluncuran Digitalisasi Pasar Rakyat Cimahi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pemanfaatan inovasi dan teknologi untuk memperkuat sinergitas pemerintah, perbankan, dan masyarakat. Sehingga, tercipta ekosistem ketahanan ekonomi di pasar rakyat Jawa Barat,” ucap Uu.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Ameriza M. Moesa berharap, digitalisasi pasar rakyat dapat ikut berkontribusi memajukan perekonomian Jawa Barat.
“Digitalisasi penting dilakukan untuk memberikan kenyamanan dalam transaksi jual beli di era ini. Selain itu, digitalisasi pasar rakyat juga dapat sekaligus sebagai sarana meningkatkan pengawasan dan kenyamanan berbelanja, khususnya bagi warga Cimahi,” ungkapnya.