Ilustrasi desain produk. (Foto: Supernova Digipack)

Banda Aceh, MNEWS.co.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Pengembangan Produk Ekspor menyelenggarakan klinik desain untuk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Aceh di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Selasa (12/10).

“Hal tersebut bertujuan agar produk mereka, khususnya produk kerajinan dan makanan olahan dapat bersaing di pasar global,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dikutip dari siaran pers Kemendag.

Didi menilai persaingan di pasar global semakin ketat dan dinamis. Untuk itu, Kemendag akan terus memberikan pendampingan dan fasilitasi kepada para pelaku usaha guna mendorong ekspor sektor UKM.

“Kami akan sangat terbuka untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam mengakselerasi pengembangan produk lokal Indonesia,” ujar Didi.

Dalam program ini, Kemendag bekerja sama Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.  Event Klinik desain dibuka Direktur Pengembangan Produk Ekspor Miftah Farid. Turut hadir Bupati Pidie Jaya Teungku Aiyub Abbas, Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi, dan Ketua HIMKI Provinsi Aceh Yusuf S. Adang.

Direktur Pengembangan Produk Ekspor Miftah Farid mengatakan IDDC adalah wadah kolaborasi untuk pengembangan desain produk dan kemasan. Kolaborasi ini dilakukan antara desainer dan pelaku usaha agar menghasilkan produk ekspor bernilai tambah.

Beberapa program unggulan IDDC, yaitu Designers Dispact Service (DDS), klinik desain dan produk, serta Good Design Indonesia.

“Klinik desain yang diselenggarakan di kabupaten Pidie Jaya kali ini dilakukan secara hibrida. Pada kesempatan ini, kami fokus kepada produk kerajinan dan kemasan makanan olahan,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Pidie Jaya Teungku Aiyub Abbas mengapresiasi upaya Kemendag yang membantu menciptakan eksportir baru melalui program klinik desain. Ia menuturkan, sebagian besar UKM di wilayah Pidie Jaya belum berorientasi ekspor dan hanya melayani selera masyarakat lokal dalam segi desain.