Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan UMKM. (Foto: Dok/Kemenkop UKM)

MNEWS.co.id – Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT KUMKM) memiliki peran strategis dalam pengembangan ekonomi lokal.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM untuk fokus membangun produk khusus dan khas yang bisa dijadikan produk unggulan daerah.

“PLUT juga harus mampu membangun jejaring pemasaran yang luas dan kuat, serta masuk menjadi rantai pasok suatu industri,” ucap SesKemenKopUKM, Arif Rahman Hakim, saat berkunjung ke PLUT KUMKM Sumatera Barat, di Kota Padang, Sabtu (27/1/2024).

Misalnya, lanjut Arif, dengan memperkuat keberadaan Rumah Produksi Bersama atau Factory Sharing di Sumbar. 

“Dengan adanya Rumah Produksi Bersama akan membantu untuk memproduksi produk unggulan yang memiliki nilai tambah secara ekonomi dan sosial,” kata Arif dilansir MNEWS.co.id dari siaran pers Kemenkop UKM.

Lebih dari itu, Arif juga berharap PLUT KUMKM Sumbar mampu memperkuat program pendampingan usaha dalam mencetak wirausaha muda dan produktif, khususnya di kalangan generasi muda. 

“Saya sarankan PLUT berkolaborasi dengan kampus-kampus dalam sebuah inkubator bisnis,” ucap Arif.

Menurut Arif, mencetak wirausaha muda itu harus by-design, yaitu disiapkan sejak awal merintis dan membesarkannya dalam program pendampingan usaha yang dilakukan PLUT KUMKM. 

“Jadi, kunci utama dari pendampingan usaha ini adalah dimulai dari proses rekrutmen. Kita harus menemukan potensi-potensi UMKM yang bisa kita kembangkan,” kata Arif.

Bagi SesKemenKopUKM, program pendampingan usaha dari PLUT merupakan langkah tepat dalam mengembangkan UMKM. 

“Ini lebih menghasilkan pelaku usaha yang produktif, dan lebih dirasakan manfaatnya,” ucap Arif.

Lebih dari itu, Arif juga mengajak PLUT sudah mulai membangun usaha masa depan yang bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak dan bisa menjadi andalan untuk pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. 

“Terlebih lagi, pemerintah sudah membuka pasar begitu luas, dimana 40 persen belanja pemerintah dan BUMN harus merupakan produk UMKM. Manfaatkan peluang besar itu,” kata Arif.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar Endrizal mengatakan bahwa pihaknya sudah mencanangkan upaya untuk membangun UMKM berbasis digital dan mencetak 100 ribu wirausaha baru, muda, dan produktif. 

“Akhir tahun 2023, kami mampu mencetak sebanyak 108 ribu wirausaha,” kata Endrizal.

Keberhasilan tersebut diraih berkat kolaborasi dengan 16 organisasi perangkat daerah dan Sumbarpreneur. 

“Kami juga memiliki Mobile Clinic, yang menjemput bola dalam mengurus kelengkapan usaha dan badan hukum UMKM,” kata Endrizal.

Dengan meningkatkan peran PLUT Sumbar, Endrizal meyakini pengembangan UMKM bakal lebih meningkat lagi. 

“PLUT bisa memverifikasi apa saja kebutuhan UMKM ke depan, termasuk sertifikasi halal. Kami pun terus menyelenggarakan Diklat Teknis untuk meningkatkan mutu dan kemasan produk,” kata Endrizal. 

Ia juga berharap Rumah Kemasan bisa segera dibangun di Sumbar.

Pada 2022, kata Endrizal, PLUT Sumbar mendapat penghargaan terbaik kedua dari 74 PLUT seluruh Indonesia. 

“Dengan jumlah konsultan yang awalnya 7 orang kini menjadi 14 orang, saya yakin PLUT Sumbar bisa lebih baik lagi kinerjanya,” ujar Endrizal.