Karya Kreatif Indonesia, Upaya BI Dorong Sinergi UMKM Digital
Karya Kreatif Indonesia 2020. (Foto:dok. Bank Indonesia)

Jakarta, MNEWS.co.id – Program pengembangan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai sumber pertumbuhan terus dilakukan oleh Bank Indonesia. BI telah menyusun Strategi Nasional (Stranas) pengembangan UMKM yang menekankan pada tiga pilar kebijakan, yakni Korporatisasi, Kapasitas, dan Pembiayaan. Tiga pilar ini diharapkan dapat menjawab tantangan-tantangan yang diharapkan oleh UMKM di Indonesia selama ini.

Salah satu program yang dilakukan adalah “Pengembangan UMKM Unggulan” yang bertujuan mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi baru di daerah secara berkelanjutan. Program ini akan melihat pada potensi lokal dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Tema pengembangan UMKM Unggulan dihadirkan untuk mendukung industri kreatif, kegiatan ekspor, dan pemberdayaan perempuan. Program ini berfokus pada komoditas orientasi ekspor dan pendukung pariwisata seperti kain, kerajinan, kopi dan makanan minuman olahan.

BI melihat, produk kreatif berbasis kain tradisional yang merupakan kekayaan budaya daerah yang sangat lekat dengan pemberdayaan perempuan. Selain itu, sektor ini juga memiliki potensi peningkatan nilai tambah tinggi, dan berpotensi ekspor dengan kekhususan value dan keunikan produk karena mengandung nilai budaya, dan unsur heritage, yang dibuat secara hand-made.

Salah satu program yang dilakukan Bank Indonesia untuk mendukung pengembangan UKM Indonesia adalah dengan membuat Karya Kreatif Indonesia (KKI). Tahun ini merupakan tahun kelima pagelaran KKI diselenggarakan.

Sejak tahun 2019, konsep KKI diselenggarakan sebagai sebuah festival dengan format resepsi atau selebrasi perayaan kesuksesan UMKM yang dari tahun ke tahun dibina Bank Indonesia di berbagai daerah.

Kegiatan KKI juga dirancang secara terintegrasi, meliputi pameran produk unggulan, pagelaran karya kreatif, talkshow, workshop, business matching dan business coaching untuk mendukung UMKM yang lebih produktif melalui digitalisasi dan mampu menembus pasar global. 

Penyelenggaraan KKI 2020 dilakukan secara virtual sebagai penyesuaian terhadap dinamika ekonomi nasional di masa pandemi yang lebih digital, dengan UMKM sebagai fokus pengembangan untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru menuju Indonesia maju.

KKI 2020 hadir dengan mengusung tema besar “Mendorong UMKM Menjadi Kekuatan Baru Perekonomian Nasional Melalui Digitalisasi Akses Pasar”. Gubernur BI Perry Warjiyo Gubernur berharap KKI 2020 dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memajukan UKM nasional di tengah pandemi COVID-19.

“Di tengah pandemi ini kita harus memajukan UKM sebagai sumber pertumbuhan dan kekuatan ekonomi kita,” ungkap Perry.

KKI 2020 menghadirkan 377 UKM binaan Bank Indonesia yang terdiri atas 127 pengrajin kain, 132 pengrajin makanan dan minuman, 74 pelaku karya dan 44 UKM kopi. Sementara, sesi business matching telah berhasil menghubungkan 328 UKM dengan para mitra bisnis dengan nilai kesepakatan bisnis hingga mencapai Rp 113,2 miliar. Angka transaksi pada KKI seri 1 tahun ini berhasil meningkatkan angka transaksi hingga 54% dari tahun sebelumnya.

KKI sendiri dilaksanakan dalam tiga seri. Seri satu berlangsung pada tanggal 28-30 Agustus 2020, seri dua berlangsung pada 7-9 Oktober 2020, dan seri tiga dengan tema “Sinergi UMKM untuk Sahabat Milenial” yang akan diselenggarakan bulan November mendatang.

“Ke depan, BI berkomitmen untuk terus mengembangkan UKM agar dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah dan nasional. Kami juga berharap para UKM bisa bersinergi dengan berbagai kementrian dan lembaga,” imbuh Perry.