Salah satu contoh kain seorang perajin Badui di stand Pameran Pekan Ekonomi Kreatif Lebak, bertempat di Pasir Ona Rangkasbitung. (Foto: ANTARA)
Salah satu contoh kain seorang perajin Badui di stand Pameran Pekan Ekonomi Kreatif Lebak, bertempat di Pasir Ona Rangkasbitung. (Foto: ANTARA)

Banten, MNEWS.co.id – Produksi hasil kain tenun masyarakat Baduy pedalaman Lebak, Banten, berhasil menarik perhatian para pengunjung di pameran Pekan Ekonomi Kreatif Lebak yang diadakan pada 11-15 Desember 2019.

Kain Tenun hasil pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Baduy sering di promosikan pada acara pameran tingkat Kabupaten Lebak maupun luar daerah.

Pengunjung yang membeli kain tersebut, kebanyakan berjumlah hingga 10-20 potong dengan kisaran harga Rp5 juta. Tarif yang diberikan berdasarkan jenis yaitu mulai dari Rp150.000 sampai Rp250.000.

Hasil produk kain tenun sangat membantu ekonomi masyarakat  Baduy, hal tersebut tidak terlepas dari peran Pemda serta Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

Kain tenun Baduy tersebut mempunyai filosofi serta makna tentang kecintaan alam karena warnanya yang mendominasi biru, putih dan hitam. Selain itu juga memiliki berbagai macam notif mulai dari jenis Suwatsongket, Suwatsamata, Adumancung, Poleng kacang, Poleng hidup dan Aros.

Santa merupakan salah satu pelaku UMKM asal Baduy, mengungkapkan bahwa selama ini produksi kerajinan kain tenun miliknya sering mengisi pameran yang diadakan. Melalui pameran tersebut, Ia mengakui dapat membantu pemasaran agar dikenal masyarakat luas. Selain itu juga pihaknya memasarkan kain tenun Badui melalui media sosial seperti Facebook, WhatsApp, Instagram dan website.

“Kami berharap produksi tenun Badui bisa menembus pasar domestik dan mancanegara,” ujarnya. .

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Rahmat mengatakan pemerintah daerah terus melakukan pembinaan dan pelatihan diversifikasi produk kerajinan tenun dan batik Badui. Saat ini, jumlah perajin masyarakat Badui tercatat 560 perajin. Pemerintah daerah mengoptimalkan promosi melalui pameran-pameran pembangunan juga dipasarkan melalui aplikasi jaringan internet secara dalam jaringan.

“Kami berkomitmen untuk membantu pemasaran kerajinan Badui, termasuk kain tenun itu agar menopang ekonomi masyarakat Badui menjadi lebih baik dan kehidupan mereka sejahtera,” katanya.