Jakarta, MNEWS.co.id – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani, menilai saat ini pihaknya sedang fokus mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi 500.000 eksportir baru.
“Kadin fokus pada pengembangan UMKM untuk menjadi 500 ribu eksportir baru dengan memanfaatkan pemasaran online yang menjadi tren bisnis,” kata Rosan.
Kadin berupaya meningkatkan kualitas SDM industri melalui pelaksanaan program vokasi, yang mempertemukan kesesuaian antara kebutuhan industri dengan dunia pendidikan. Salah satunya seperti kerja sama di antara perusahaan dengan SMK-SMK pencetak SDM industri.
“Sedikitnya ada 2.600 perusahaan yang berkomitmen untuk melaksanakan program vokasi Kadin. Kami yakin pembangunan akan menjadi lebih baik dengan pengembangan human capitalnya,” ungkapnya.
Munas VIII Kadin yang dilaksanakan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, membahas akselerasi dan transformasi ekonomi hingga percepatan vaksinasi. Selama kurun waktu kepengurusan Kadin Indonesia 2015-2020 sebagai mitra pemerintah, aktif berkontribusi dalam perekonomian nasional. Namun, dalam situasi dan kondisi saat ini Kadin pun aktif dalam kemanusiaan hingga isu kesehatan.
Dalam gelaran Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kadin, Rosan mengapresiasi kerja sama antara Kadin dan pemerintah yang telah berupaya melakukan reformasi struktural ekonomi, salah satunya melalui penyusunan kebijakan Undang Undang Cipta Kerja.
“Kami optimis kebijakan tersebut akan positif untuk pengembangan investasi dan tata hubungan industrial dunia usaha dengan ketenagakerjaan. Kami harapkan dengan kebijakan itu lapangan kerja bisa terbuka lebih luas,” tambahnya.
Di masa pandemi, Rosan juga menyebutkan Kadin mendorong percepatan vaksinasi bagi dunia usaha dengan vaksinasi gotong royong. Dengan harapan iklim usaha dan perekonomian pun bisa pulih dengan cepat.
“Di tahun ini kami yakin, perekonomian Indonesia bisa mulai pulih dan semoga bisa surplus kembali untuk waktu-waktu mendatang,” ujar Rosan.