Jakarta, MNEWS.co.id – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan insentif kepada pihak e-commerce yang memfasilitasi penjualan produk UMKM. Insentif sendiri bisa berupa fiskal maupun pajak.
“Saya sudah menyampaikan kepada pemerintah bahwa kalau ada e-commerce atau marketplace misalnya Shopee pada saat ini menjual barang-barang UMKM diberikan insentif. Bisa berbentuk insentif fiskal atau pajak,” ujar Rosan.
Rosan menjelaskan, pemberian insentif merupakan bentuk apresiasi pemerintah atas kontribusi e-commerce dalam meningkatkan penjualan produk UMKM. Selain itu, pemberian insentif juga diharapkan bisa memacu e-commerce untuk lebih banyak lagi memfasilitasi penjualan aneka produk UMKM ke pasar domestik maupun mancanegara. Dengan begitu, juga akan menstimulus semangat para UMKM untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar memenuhi standar ekspor.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, skema bebas ongkir jelang Lebaran sebagai upaya mendukung usaha para pelaku ekonomi kreatif (ekraf). Mekanisme pelaksana teknis pemberian bebas ongkir akan dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan dijalankan oleh pemilik e-commerce.
“Ini adalah bentuk kegiatan pemerintah di tengah-tengah kesulitan ekonomi, pemerintah memunculkan program ini yang pelaksanaannya oleh Kemendag, yang tentunya bekerja sama dengan perusahaan pemilik platform e-commerce,” ujar Sandiaga.
Sandiaga menambahkan, bahwa skema bebas ongkir ini dilakukan sebagai bentuk kompensasi peniadaan mudik Lebaran. Hal ini bertujuan mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk mengambil peluang pengiriman produk ekonomi kreatif. Mengingat, tidak jarang ongkos kirim lebih mahal dibandingkan dengan harga produk, maka subsidi ongkir dirasa perlu.
“Karena ada larangan mudik, jadi pemerintah memberikan satu kebijakan yang diharapkan menggairahkan disaat mendekati Lebaran. Dalam program ini juga bertujuan agar Idulfitri 2021 masih bisa berbahagia dengan dikirimi produk-produk ekonomi kreatif. Dan ini adalah bagian dari inovasi, adaptasi, dan kolaborasi di mana insentif ongkir sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM dan masyarakat saat mereka tidak bisa pulang ke kampung halamannya,” pungkasnya.