Ilustrasi. (Foto: Liputan6.com)

MNEWS.co.id – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di berbagai daerah dapat merasakan berkah dari momen Ramadan dan Lebaran tahun ini, terutama mengingat prediksi peningkatan jumlah pemudik yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno memprediksi pertumbuhan pergerakan masyarakat saat musim mudik tahun ini yang diperkirakan naik sebesar 44,8 persen dibanding tahun lalu atau total sebesar 123,8 juta orang. Tahun lalu, jumlah pergerakan masyarakat ketika momen mudik tercatat sebesar 85,5 juta orang. 

Sementara Sekjen Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Edy Misero mengatakan, pada dasarnya pengeluaran masyarakat akan melonjak selama Ramadan dan Lebaran, bahkan dialokasikan khusus untuk kebutuhan dalam menyambut hari raya ini.

“Rata-rata pengeluaran dari masyarakat Indonesia untuk menyambut hari baik ini 50 persen dari anggaran yang biasa mereka keluarkan,” ujarnya dikutip MNEWS.co.id dari kumparan, Kamis (20/4/2023).

Menurut Edy, masyarakat cenderung membeli pakaian baru dan melakukan renovasi rumah untuk menyambut tamu saat Lebaran. Kebutuhan ini biasanya dipenuhi oleh para pelaku UMKM, seperti penjual cat dan perabotan.

Oleh karena itu, Edy memperkirakan bahwa omzet dan keuntungan pelaku UMKM akan meningkat secara otomatis, sejalan dengan peningkatan konsumsi masyarakat sebesar minimal 50 persen.

“Otomatis dengan belanjanya di atas 50 persen profitnya jadi bertambah. Diharapkan bertambah 50 persen dari keuntungan yang biasanya diterima dengan omzet yang juga naik 50 persen,” ungkap Edy.

Meski begitu, Edy meminta para pelaku usaha bisa sigap memanfaatkan momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini dengan jumlah pemudik yang melonjak untuk meningkatkan pula kualitas produknya, terlebih bagi UMKM di daerah yang menyediakan buah tangan atau oleh-oleh khas untuk diboyong ke kota besar.

Edy berharap para pelaku UMKM mempersiapkan dengan serius jika ingin mendapatkan kesempatan menikmati peningkatan konsumsi masyarakat.