Jakarta, MNEWS.co.id – PT Jamkrindo (Persero) berupaya membantu sektor usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi untuk meningkatkan nilai tambah di tengah menurunnya omzet, karena dampak penyebaran virus corona. Perusahaan penjaminan ini juga menggalang dana (crowdfunding) kepedulian sosial untuk mendukung upaya penanggulangan dampak penyebaran virus corona.

Di Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark, Jamkrindo memberikan bantuan pelatihan dan penyediaan sayuran organik dengan sistem tanam hidroponik untuk Asosiasi Homestay Ciletuh sejak pertengahan Maret lalu sebagai pendapatan sampingan pemilik homestay.

Randi Anto  selaku Direktur Utama Jamkrindo, menjelaskan bahwa metode pelatihan dilaksanakan secara online untuk menghindari pertemuan atau tatap muka dan para peserta pelatihan dibekali pengetahuan mengenai jaga jarak fisik secara aman (physical distancing) untuk membatasi kontak fisik sesama anggota Asosiasi Homestay Ciletuh selama proses penanaman sayuran secara hidroponik.

”Selain kegiatan-kegiatan tersebut, kami juga ingin menggalang dana yang nantinya bisa digunakan untuk ikut mengatasi berbagai dampak akibat penyebaran virus corona,” katanya.

Ia menambahkan bahwa penyebaran virus corona telah menyebabkan melemahnya aktivitas ekonomi masyarakat. Untuk itu, dana hasil penggalangan dana bisa disumbangkan untuk mengantisipasi dampak corona, baik dampak langsung maupun tidak langsung yakni pada kegiatan ekonomi.

Jamkrindo telah mengeluarkan dan mengimplementasikan Protokol Keberlanjutan Bisnis (Business Continuity Protocol) Pengendalian Risiko Covid-19 di Lingkungan Perusahaan sejak beberapa waktu lalu.

Ceriandri Widuri selaku Kepala Business Continuity Management (BCM) sekaligus Kepala Divisi Manajemenin Risiko dan PUKM Jamkrindo, pihaknya berkomitmen mengutamakan keselamatan para mitra dan karyawan dalam mengantisipasi penyebaran virus corona Covid-19.

Adapun BCP tersebut berisi beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam mitigasi Covid-19 seperti edukasi tentang corona beserta gejalanya, informasi mengenai daftar rumah sakit rujukan pemerintah, standard operating procedur penerimaan tamu, dan ketentuan perjalan dinas. Selain itu, terdapat juga ketentuan dan prosuder penanganan karyawan terindikasi suspect covid-19, serta pedoman dan prosedur kebijakan work from home.

”Penyusunan protokol ini tidak terselepas dari analisis keseluruhan dampak penyebaran virus Corona, termasuk terhadap bisnis dan operasional perusahaan. BCP yang kami susun, tentunya tetap mengacu standar umum penanganan covid-19 serta best practice skala kedaruratan, dan senantiasa mengikuti arahan stakeholders terkait,” ujar Ceriandri.