Ilustrasi Jakarta Fair. Foto: swa.co.id
Ilustrasi Jakarta Fair. Foto: swa.co.id

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution secara resmi membuka Pekan Raya Jakarta Kemayoran 2019, Rabu (29/5/2019). Event yang juga biasa disebut Jakarta Fair ini terselenggara sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi DKI Jakarta ke-492 dan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-74.

Tema yang diangkat dalam Jakarta Fair tahun ini adalah “Jakarta Fair Indonesia Bersatu”. Tema ini sangat relevan dengan tantangan kebangsaan kita saat ini. Sedangkan sub tema yang dipilih menjadi pengingat bahwa kita mempunyai keberagaman dan perbedaan yang merekatkan ke-Indonesia-an yaitu “Indonesia Berada di Rangkaian Bhinneka Tunggal Ika”.

Menko Darmin dalam sambutannya menyatakan, di tengah ketidakpastian perekonomian global, ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh 5,07% (yoy) di triwulan pertama 2019, dan diharapkan akan mencapai target pemerintah sebesar 5,3% di akhir 2019. Pertumbuhan tersebut utamanya didorong kenaikan permintaan domestik di tengah kinerja ekspor yang terbatas karena pengaruh perlambatan permintaan global, serta didukung investasi sebagai sumber utama pertumbuhan.

Pertumbuhan ekonomi yang merupakan buah usaha bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat tak sekadar tumbuh tapi juga berkualitas. Hal ini terlihat dari tingkat kemiskinan, pengangguran dan gini ratio yang berhasil diturunkan secara berkala. Bahkan untuk pertama kalinya dalam sejarah, tingkat kemiskinan berada pada level satu digit di 2018.

Menko Darmin juga mengatakan bahwa Jakarta Fair adalah salah satu contoh kerja sama ketiga pihak tersebut untuk menggerakkan kegiatan ekonomi Indonesia, yang pada akhirnya akan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Penyelenggaraannya dapat jadi momentum pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dengan penciptaan masyarakat yang semakin mandiri. Kita juga perlu membangun mental dan pola pikir masyarakat agar lebih memiliki jiwa wirausaha dan mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM),” tutur Menko Darmin.

Sebagaimana diketahui bahwa UKM ini menjadi tulang punggung perekonomian dan terbukti tahan banting pada saat terjadi krisis ekonomi. Sehingga, banyak juga negara berkembang yang mampu bertahan terhadap krisis ekonomi. Apalagi jika dilihat dari perkembangan ekonomi digital, khususnya industri e-commerce, yang mayoritas pelakunya berasal dari kalangan UKM.

Potensi industri e-commerce sangat besar dengan pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air setiap tahun meningkat 40%. Sehingga, target pemerintah untuk bisnis ekonomi digital Indonesia yakni mencapai angka US$130 miliar atau setara Rp1.730 triliun pada 2020 mendatang.

“Di sisi lain, Jakarta Fair sebagai pasar off line tidak kalah pentingnya. Event ini tetap dapat menjadi ajang yang sangat membantu promosi bisnis dan investasi yang mampu mendatangkan profit bagi vendor dalam negeri, industri kreatif, maupun UKM. Juga akan mampu menciptakan ribuan lapangan kerja baru selama ajang pameran ini digelar,” tambah Menko Darmin.

Pada 2018, Jakarta Fair mampu menarik 6,7 juta pengunjung dengan total transaksi mencapai angka fantastis sebesar Rp7,3 triliun, dan tahun ini ditargetkan akan meningkat lagi menjadi 6,8 juta pengunjung karena bersamaan dengan libur lebaran dan sekolah.

Menko Darmin berpesan untuk seluruh pengunjung Jakarta Fair 2019 untuk berbelanja dan bergembira.

“Karena dengan berbelanja di ajang pameran ini, Anda turut berkontribusi terhadap berputarnya roda kegiatan perekonomian Indonesia, mendukung penciptaan lapangan kerja, peluang ekonomi, inovasi produk dan meningkatkan kepercayaan pasar terhadap perekonomian nasional kita,” pungkas Darmin.

Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berujar bahwa dirinya bersyukur Jakarta Fair tetap berjalan lancar meskipun beberapa waktu lalu sempat terjadi peristiwa kurang mengenakkan di Jakarta. Sehingga, dengan lancarnya penyelenggaraan event yang sebenarnya sudah dimulai dari 22 Mei lalu dan rencana berakhir 30 Juni, diharapkan akan mengirimkan pesan positif.

“Jakarta Fair mengambil tema yang relevan dengan tema ultah Jakarta yang adalah ‘Wajah Baru Jakarta’. Kami ingin mengajak masyarakat Jabodetabek untuk memanfaatkan kegiatan perekonomian, kemudian mempromosikan dan saling belajar dari inovasi atau terobosan yang ada. Dan, kami berharap kegiatan ini semakin maju berkembang ke depannya,” ujar Anies.

Sebagai informasi, Jakarta Fair pertama kali dicetuskan oleh Syamsyudin Mangan, Ketua KADIN pada 1968 dan dilanjutkan hingga kini sebagai penyelenggaraan yang ke-52. Ajang ini menjadi sarana pameran dan hiburan terbesar, terlama (40 hari), dan terlengkap di kawasan Asia Tenggara. Jakarta Fair pertama kali diselenggarakan di Kawasan Monas (IRTI) dengan kapasitas 1,4 juta pengunjung. Kemudian, pada 1992 dipindahkan ke arena Kemayoran dikarenakan semakin banyaknya pengunjung. (rep/iqb)

Sumbe: Ekon