Tips Jaga Stabilitas Usaha di Kuartal Akhir 2020
Tips Jaga Stabilitas Usaha di Kuartal Akhir 2020. (Foto: Ksenia Chernaya/Pexels)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menjaga kelangsungan usaha di tengah kondisi yang kian tak pasti pada masa pandemi seperti saat ini bukanlah perkara mudah. Namun, masih ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh para pelaku UMKM untuk menjaga stabilitas usahanya, paling tidak di kuartal akhir tahun 2022.

Simak beberapa tips yang dapat dilakukan oleh para pelaku UMKM di kuartal akhir tahun 2022.

Tinjau Manajemen Inventaris
Manajemen inventaris merupakan parameter penting untuk mengevaluasi kesehatan usaha Anda.

“Jika Anda memiliki terlalu banyak stok persediaan di gudang Anda, ini mungkin saat yang tepat untuk mengevaluasi kembali stok Anda. Mengurangi inventaris dapat membantu Anda menurunkan biaya inventaris tanpa mengorbankan kualitas barang yang terjual atau merepotkan pelanggan Anda,” ujar Melina seperti yang dikutip dari Marketeers.

Melina menambahkan, situasi ini mungkin timbul dengan beberapa kelebihan pesanan untuk produk jenis tertentu. Salah satu solusi yang layak adalah melakukan proses pengadaan produk dari supplier lain dengan harga yang lebih baik.

Cobalah mencari alternatif dropshipper sehingga Anda dapat menghilangkan biaya pengiriman dan pergudangan. Menemukan pemasok lain yang memberikan harga kompetitif sehingga dapat membantu proses pengadaan Anda dan memangkas biaya operasional yang ada.

Fokus pada Kompetensi Inti Bisnis
Pemilik usaha kecil seringkali tidak dapat membedakan konsep diversifikasi dan mengartikannya untuk menyediakan koleksi produk yang berbeda.

“Menambahkan produk atau layanan lain ke penawaran Anda bukanlah diversifikasi. Hal ini justru hanya membuang-buang waktu dan uang Anda jika dilakukan tanpa mengevaluasi permintaan pasar yang tepat atau perilaku konsumen lokal. Menginvestasikan waktu, uang, dan upaya Anda yang tidak terpusat pada penawaran inti usaha Anda pada akhirnya dapat merusak merek dan reputasi Anda,” jelas Melina.

Untuk itu, sekarang adalah saat yang tepat bagi Anda untuk meninjau kembali beberapa keputusan tersebut.

Sesuaikan Model Bisnis
Sebagai pengusaha atau pemilik usaha, Anda harus mengakomodasi dan mengikuti tren yang berubah, khususnya pada situasi pandemi yang terjadi tahun ini. Jika ingin usaha Anda bertahan dari krisis, lakukan adaptasi dan memanfaatkan peluang yang tepat.

“Terkadang, mengubah model bisnis Anda mungkin terlihat sebagai upaya terakhir untuk bertahan hidup. Anda dapat memulai dengan mengubah kategori produk Anda, menyederhanakan proses pembayaran, dan lain-lain. Dengan begitu, bisnis Anda dapat terus beradaptasi dengan tren dan pola konsumsi dari konsumen,” tambah Melina.

Lindungi Cashflow
Di saat sulit, Anda perlu menurunkan ekspektasi dari kinerja usaha Anda. Usahakan untuk memusatkan perhatian Anda pada kelancaran operasi, selain keuntungan yang dapat diraih.

Berhati-hatilah dalam memprioritaskan kebutuhan Anda dengan cara mengurangi pengeluaran, menghentikan proses inventaris sementara, dan tunda rencana ekspansi apa pun untuk sementara waktu. Selain itu, persiapkan bisnis Anda dengan rencana keuangan cadangan untuk mengantisipasi skenario kasus terburuk.

“Pastikan untuk selalu memantau keuangan Anda dengan menganalisis laporan keuangan secara teratur. Ini untuk memastikan arus kas Anda tetap lancar. Hindari mengambil hutang bisnis tanpa kemampuan untuk melunasinya. Dengan cara ini, Anda dapat mencegah bisnis Anda dari tekanan finansial yang tidak semestinya atau bahkan kehabisan dana,” jelas Melina.

Manfaatkan Penggunaan Teknologi
Masa pandemi merupakan waktu yang tepat bagi bisnis Anda untuk menjadi inovatif guna mencari cara baru untuk menjangkau konsumen sasaran Anda dengan bantuan teknologi.

Anda bisa mulai menjual barang dagangan Anda di pasar online atau media sosial, atau menjual dalam jumlah besar untuk meningkatkan omset. Pertimbangkan lebih banyak promosi, dan tingkatkan upaya pemasaran digital Anda melalui strategi dan konten yang terjangkau namun menarik.