Ilustrasi limbah skincare. (Foto: Parapuan)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menurut data Waste4Change, Indonesia menghadapi 185 ribu ton sampah setiap harinya, dan hanya sedikit dari sampah-sampah tersebut yang dikelola dengan baik.

“Kalau dianalogikan, 185 ribu ton sampah per hari sama seperti lima Candi Borobudur. Artinya kalau kita tidur, besok paginya kita harus siap menghadapi tumpukan sampah sebesar lima kali Candi Borobudur,” kata Campaign Manager of Waste4Change, Saka Dwi Hanggara dilansir dari Antara.

Dari 185 ribu ton sampah tersebut sekitar 60% merupakan sampah organik, dan 14% merupakan sampah plastik. Meskipun sebanyak 69% sampah berujung di tempat pembuangan akhir, Saka mengatakan hanya sedikit sampah yang dikelola dengan baik dan dapat didaur ulang.

Mengutip data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Saka mengatakan bahwa total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton.

“Dari jumlah itu, sebanyak 17%, atau sekitar 11,6 juta ton, disumbang oleh sampah plastik termasuk di antaranya wadah kosmetik dan perawatan kulit, dan bubble wrap,” jelas Saka.

Ia menambahkan bahwa Indonesia memiliki target dan cita-cita untuk bebas dari zonasi sampah di 2025.

“Artinya, 30% sampah bisa dikurangi dari sumbernya, dan 70% sampah yang dihasilkan bisa didaur ulang atau dikelola dengan baik, sehingga bebas dari zonasi sampah,” tambahnya.

Terkait dengan pengurangan sampah dari sumbernya, beauty platform Sociolla berkolaborasi dengan brand skincare alami dari Australia, Sukin, meluncurkan inisiatif “Waste Down, Beauty Up” sebagai langkah awal dalam perjalanannya menuju industri kecantikan berkelanjutan.

Bersama dengan Waste4Change, inisiasi ini berupaya mengepul aneka kemasan bekas produk kecantikan dari segala brand, baik plastik maupun kaca, untuk kembali diolah menjadi barang yang lebih berguna, sehingga dapat mengurangi limbah kosmetik.

“Kami ingin mewujudkan bumi yang lebih indah melalui inisiatif Waste Down, Kindness Up dengan meluncurkan Sociolla X Sukin Recycle Station di 34 gerai offline Sociolla,” ujar Co-Founder & CMO Social Bella, Chrisanti Indriana.

Kedepannya, Recycle Station ini akan menjadi fitur wajib di setiap Sociolla Store baru. Untuk berpartisipasi dalam inisiatif “Waste Down Kindness Up: Sukin X Sociolla Recycle Station”, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan mengumpulkan kemasan produk kecantikan dari brand apa pun yang dimiliki berdasarkan materinya. Mulai dari plastik, kaca dan lainnya serta mencopot label dari kemasan

Kemudian pastikan kemasan produk kecantikan yang akan dikumpulkan untuk daur ulang sudah dicuci terlebih dahulu agar dalam keadaan bersih, kemudian keringkan dengan saksama, dan pastikan tidak ada lagi sisa produk di kemasan

Setelah itu, datangi Sociolla Store terdekat untuk drop off kemasan kosong produk kecantikan yang nantinya akan dikelola oleh Waste4Change.

“Kalau plastik biasanya didaur ulang untuk jadi gagang sapu, karena memang plastik yang didaur ulang akan mengalami downgrade,” ungkap Saka.

Sementara untuk sampah kemasan kaca bisa kembali menjadi botol dengan kualitas yang sama baiknya, sehingga secara ekonomi memiliki nilai yang lebih baik. Yang terburuk adalah sampah residu seperti label kemasan yang sulit untuk didaur ulang.

“Biasanya kami kumpulkan ke salah satu mitra kami yang akan dibakar secara benar dan baik, dan hasil bakarannya bisa menjadi bahan bakar untuk pabrik sehingga semua sampah itu diusahakan 100% terkelola dengan baik,” pungkasnya.