Ilustrasi UMKM Lampung Selatan. Foto: Media Indonesia.
Ilustrasi UMKM Lampung Selatan. Foto: Media Indonesia.

MNEWS.co.id – Upaya memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diangkat dalam pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three (ASEAN Economic Ministers/AEM Meeting Plus Three).

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menegaskan pertemuan tersebut membahas peningkatan dialog dan berbagai kegiatan kerja sama dalam mempromosikan perdagangan dan investasi antar negara APT, tantangan regional dan global, dengan berfokus pada UMKM, akses digital, dan upaya pemulihan pascapandemi Covid-19.

“Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023-2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM. Pertemuan ini sekaligus menjadi penutup seluruh rangkaian Pertemuan AEM ke-55 dan Pertemuan Terkait Lainnya,” jelas Wamendag Jerry usai memimpin pertemuan.

Jerry menambahkan, diharapkan implementasi program kerja tersebut akan meningkatkan hubungan perdagangan antara ASEAN, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, khususnya dalam menghadapai tantangan yang muncul dalam perkembangan regional dan global.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.

Indonesia menyampaikan informasi mengenai Persiapan Pertemuan Tinggi ke-26 ASEAN Plus Three (The 26th ASEAN Plus Three Summit) di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Tinggi ASEANke-43 dan Pertemuan Terkait Lainnya.

Wamendag Jerry menjelaskan, pertemuan juga memiliki agenda pembahasan dengan East Asia Business Council (EABC) terkait kerja sama dan rekomendasi EABC untuk 2023.

Pertemuan ini dihadiri Sekretaris Jenderal ASEAN Kim Kao Hourn; Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Li Fei; Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Nakatani Shinichi; Menteri Perdagagangan Korea Selatan Ahn Dukgeun; beserta lima Menteri Ekonomi ASEAN. Hadir sebagai pengamat Menteri Perdagangan dan Industri Timor Leste José Lucas do Carmo da Silva.

Dalam konsultasinya, negara APT menyebutkan akan memberikan dukungan dan bantuan peningkatan SDM bagi ASEAN untuk mengembangkan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Disebutkan juga, hubungan yang mulai terbentuk sejak 1997 ini harus lebih diintensifkan dan meningkatkan dialog di berbagai kegiatan sebagai langkah untuk mempromosikan perdagangan dan investasi antar negara.

Selain itu, mengingat tantangan regional dan global yang terus meningkat, fokus terhadap akses digital dan UMKM harus terus ditingkatkan.Konsultan EABC dan ERIA yang pada pertemuan konsultasi ini turut hadir.

Keduanya memberikan beberapa rekomendasi yang sudah sejalan dengan inisiatif ASEAN. Pertama, perluasan inisiatif digital–sistempembayaran lintas batas berbasis Quick Response(QR) melampaui ASEAN.

Kedua, inisiatif keberlanjutan untuk mendukung inisiatif dekarbonisasi Asia Timur.Ketiga, menyediakan bantuan keuangan untuk implementasi perangkat digital, pengembangan sumber daya manusia (meningkatkan pengetahuan bisnis dan kemampuan teknologi informasi dan komunikasi), dan beberapa rekomendasi lain.

Negara anggota ASEAN mendukung rekomendasi tersebut dan berharap akan ada langkah konkret untuk pengimplementasiannya.