Blibli Siap Mengakselerasi Penguatan UMKM dan Industri Halal
Ilustrasi UMKM dan Industri Halal (Foto: 123RF)

Jakarta, MNEWS.co.id – Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengatakan, potensi pasar produk halal di Indonesia adalah yang terbesar di dunia dan saat ini didominasi generasi milenial yang menjadi motor perubahan.

“Mereka bisa menjadi penggerak ekonomi halal,” ucap Gobel dalam keterangan pers saat membuka Festival Produk Halal Milenial yang berlangsung di lapangan Ippot, Bonebolango, Gorontalo, Sabtu (26/3/2022).

Ia menjelaskan tema halal sangat cocok dengan kondisi masyarakat Gorontalo yang dikenal sebagai kota berjuluk Serambi Madinah.

Sedangkan pengambilan segmen milenial, kata Gobel, karena saat ini Indonesia sedang mengalami surplus demografi, yaitu struktur masyarakat yang didominasi usia produktif. Saat ini usia rata-rata penduduk Indonesia sekitar 28-29 tahun.

Ia menerangkan, sesuai sensus penduduk 2020, mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z (27,94 persen atau 74,93 juta jiwa), generasi milenial (25,87 persen atau 69,38 juta jiwa), dan generasi X (21,88 persen atau 58,65 juta jiwa).

“Jumlah usia produktif penduduk Indonesia mencapai 70,72 persen,” kata Gobel.

Gobel menerangkan, potensi pasar produk halal di dunia sekitar US$ 7 triliun.

“Hal itu mencakup pangan, farmasi dan kosmetika, pariwisata, dan gaya hidup,” paparnya.

Di sektor pangan saja, pada 2023 potensinya sudah sekitar US$ 2,6 triliun. Menurutnya, itu merupakan pasar yang sangat besar. Pada 2019, konsumsi produk halal Indonesia mencapai US$ 144 miliar.

“Ini konsumsi terbesar di dunia karena Indonesia adalah negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia,” katanya.

Karena itu, Gobel mengingatkan agar pasar halal yang besar di Indonesia tersebut harus dikuasai oleh masyarakat Indonesia sendiri.

“Jangan kita menjadi konsumen saja,” katanya.

Melalui festival ini, Gobel menyampaikan harapan akan lahirnya produsen-produsen produk halal dari Gorontalo.

“Ini sesuai visi Presiden Joko Widodo bahwa membangun Indonesia harus dari pinggiran. Itu artinya dari desa, dari daerah-daerah seperti Gorontalo ini. Jadi, bagaimana kita bisa membina dan melahirkan produk desa menjadi produk lokal, produk lokal menjadi produk nasional, lalu produk nasional menjadi produk global,” jelasnya.

Melalui visi tersebut, tegas Gobel, maka produk halal Indonesia bisa masuk dan merebut pasar global. Untuk itu, Gobel mengimbau agar terjadi sinergi antara lembaga-lembaga pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

“Sekarang ada prakarsa dari Bank Indonesia, maka selanjutnya bagaimana pemerintah di daerah ikut berkontribusi dan bersinergi,” katanya.

Festival ini meliputi beragam acara dari pameran, seminar, hingga bimbingan ekonomi halal dan akan berlangsung hingga Senin. Festival diikuti UMKM pangan, handicraft, busana, dan lain-lain. Selain itu juga diikuti perbankan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan lembaga sertifikasi halal.