Ilustrasi. (Foto: bing.com/images)
Ilustrasi. (Foto: bing.com/images)

Bekasi, MNEWS.co.id – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sampai Maret 2019, jumlah pengangguran di Kabupaten Bekasi mencapai 172.412 orang. Persoalan tersebut menjadi fokus utama Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dan berbagai upaya akan dilakukan untuk menekan angka pengangguran itu.

Salah satu upaya yang baru saja dilakukan oleh Pemkot Bekasi terkait permasalahan pengangguran di daerahnya adalah dengan menandatangani nota kesepahaman dengan PT Wira Teknologi Indonesia, pemilik aplikasi Wiranesia Inkubator. Nota kesepahaman antara kedua belah pihak ini terkait upaya untuk menciptakan 150 ribu wirausaha baru di Bekasi.

Wiranesia Inkubator adalah sebuah platform untuk menciptakan wirausaha baru dan wirausaha naik kelas dengan memanfaatkan teknologi digital sesuai dengan pedoman pemerintah dalam penerapan platform industri 4.0.

“Ini salah satu upaya kami untuk mencetak wirausaha muda dengan menciptakan lapangan kerja baru bagi mereka, target kami menciptakan 150.000 wirausaha baru,” ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di Bekasi, Kamis (3/10/19) seperti yang dikutip dari Antara.

Pendiri Wiranesia Inkubator Faransyah Agung Jaya bersama Wali Kota Bekasi Rahma Effendi. (Foto: Firda Puri Agustine/Ayobekasi.net)

 

Founder Wiranesia Inkubator, Faransyah Agung Jaya, mengatakan pihaknya mengapresiasi keinginan Pemkot Bekasi untuk mengatasi jumlah pengangguran di kota Bekasi.

Ia meyakini jika Wiranesia Inkubator dapat mencetak banyak wirausaha baru, terutama dari lulusan SMK Kota Bekasi.

“Insyaallah akan banyak pengusaha muda baru tangguh yang tumbuh menjadi penopang ekonomi Kota Bekasi,” ujarnya.

Terkait pembiayaan dari program tersebut, Faransyah menjelaskan bahwa program inkubasi tersebut tidak menggunakan biaya yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi sepeser pun.

“Sempat ditanya ini biayanya berapa, saya bilang enggak ada karena ini kan sebenarnya platform aplikasi bagi wirausaha baru. Tidak pakai APBD Bekasi. Murni menjalin kemitraan,” kata Faransyah seperti yang dikutip dari kepada ayobekasi.net.

Program kemitraan yang dimaksud, lanjutnya, berfokus pada penciptaan wirausaha baru di Bekasi mencakup pelatihan, pendampingan, dan motivasi berwirausaha.  

“Kami mengutamakan anak-anak muda yang masih belum bekerja untuk kami latih selama tiga bulan untuk menjadi wirausaha,” ujarnya.

Tahapan yang harus dilalui oleh warga Bekasi adalah mendaftarkan dan memilih program sesuai dengan kebutuhannya di situs Wiranesia dan mengikuti pelatihan secara online untuk mendapatkan e-sertifikat.

Kemudian dilanjutkan dengan peningkatan volume penjualan mereka melalui aplikasi marketplace Wiranesia Inkubator yang untuk saat ini baru tersedia di Google Play Store.