Ilustrasi digitalisasi usaha. (Foto: Tony Hartawan)

Jakarta, MNEWS.co.id –  Sejumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terlibat dalam program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan berbasis di kawasan wisata Danau Toba, Sumatera Utara, mengakui bahwa program digitalisasi yang digalakkan pemerintah bersama swasta telah memudahkan mereka dalam berbisnis.

Danang Kuswanto, pemilik usaha makanan dan minuman “Pawon Mas Kumis”, mengatakan bahwa transformasi digital bagi UMKM sangat penting karena teknologi memudahkannya dalam menjalankan bisnis, tidak hanya dalam promosi, tapi juga pembayaran secara non tunai.

“Jika program ini terus dijalankan, pastinya akan ada banyak teman-teman UMKM yang juga tertarik ikut serta dan lebih banyak menggunakan dompet (pembayaran) digital,” kata Danang dilansir dari Republika.

Dengan digitalisasi bidang pembayaran, Danang mengakui merasakan manfaat kemudahan dalam bertransaksi. Ia juga menegaskan bahwa program digitalisasi UMKM via Gernas BBI bisa mengakselerasi pertumbuhan bisnis UMKM.

Hal yang sama juga dilakukan oleh pemilik usaha fesyen “Texere Indonesia” Manjunjung Hutabarat mengatakan bahwa digitalisasi sangat penting pada zaman sekarang karena teknologi memudahkan dalam pembayaran. “Misalnya, pembayaran dari jauh hanya dengan menggunakan barcode, tidak perlu antre, atau pun tidak perlu pergi ke ATM,” katanya.

Manjunjung mengharapkan kolaborasi pemerintah, swasta, dan UMKM seperti dalam Gernas BBI akan menghasilkan lebih banyak kegiatan mulai dari pameran offline hingga eksibisi daring. “Saya berharap juga lebih sering disosialisasikan, sehingga masyarakat lebih paham dan tahu,” tambahnya.

Sementara Saabas Kopi mengatakan bahwa digitalisasi di era sekarang sangat penting, dan apabila UMKM tidak terjun mengikuti gerakan ini, termasuk pembayaran digital, maka ia akan tertinggal. Digitalisasi UMKM, kata Saabas Kopi, sangat penting. Lewat digitalisasi pemasaran, UMKM juga bisa menjangkau pasar-pasar nasional hingga internasional.