Ilustrasi UMKM Perempuan. (Foto: Istimewa/Republika)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama hampir dua tahun telah mengguncang perekonomian global termasuk Indonesia. Salah satu yang mengalami dampak berat dalam kondisi ini adalah para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), terutama mereka yang berasal dari komunitas rentan, yang didominasi kaum muda (berusia 18-35 tahun) dan perempuan.

Usaha yang dipimpin perempuan, yang merupakan 64,5 persen dari UMKM di Indonesia, masih menghadapi hambatan dan tantangan yang membatasi mereka untuk membangun dan mengembangkan usaha dengan baik, padahal UMKM memiliki peran penting.UMKM berperan dalam pemulihan ekonomi pasca-COVID. UMKM setidaknya berkontribusi hingga 60,3 persen Produk Domestik Bruto (PDP) Indonesia.

Namun para pengusaha perempuan ini kerap mengalami kendala dalam mendirikan dan mengelola usahanya, dibanding laki-laki. Para pengusaha perempuan binaan YCAB Foundation melaporkan kerugian mencapai 70 persen sejak pandemi berlangsung.

Kondisi ini yang mendasari diluncurkannya program komunitas baru, COVID-19 Economic Recovery Programme pada Selasa (31/8/2021).

Dilaksanakan oleh YCAB Foundation bersama dengan Youth Business International (YBI) dan didukung oleh pendanaan dari Standard Chartered Foundation, COVID-19 Economic Recovery Programme bertujuan untuk mendukung kaum muda antara 18-35 tahun yang berjuang untuk mencari pekerjaan atau memulai bisnis di lingkungan ekonomi yang menantang saat ini.

Sepitowati, salah satu pemilik usaha mikro di Indonesia berbagi kisah tentang dampak pandemi COVID-19 terhadap usahanya. “Sebelum pandemi melanda, dua bisnis saya; sebuah kios makanan kecil dan bisnis penjahitan berjalan dengan baik. Pada tahun lalu, kedua bisnis itu berjuang karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional,” ujarnya.

Selain itu, ada pula perubahan perilaku pembeli seperti banyak pelanggan setianya yang menganggur. Untuk membangun kembali dan mempertahankan bisnisnya, ia memerlukan akses ke dukungan keuangan dan menambah dengan keterampilan baru. Oleh karena itu, ia sangat senang dengan adanya Program Pemulihan Ekonomi COVID-19 bagi pelaku UMKM sepertinya.