Produk Dimsum Si Ogud. (Foto: Dimsum Si Ogud)

Jakarta, MNEWS.co.id – Makanan khas Tionghoa yakni Dimsum, menjadi salah satu menu favorit banyak kalangan baik kaum muda hingga dewasa. Tak heran gerai dimsum begitu gampang dijumpai di banyak tempat. Mulai dari pinggir jalan, perumahan, hingga pusat perbelanjaan. Bahkan kudapan ini jadi salah satu menu favorit di restoran. Hal inilah yang membuat gerai dimsum memiliki peluang yang cerah.

Peluang bisnis ini kemudian dilirik oleh Silvia Maharani Dewi yang merintis usaha Dimsum Si Ogud sejak Oktober 2015. Awal mula Silvia tertarik memulai bisnis kuliner ini karena berangkat dari kegemaran sang suami, Syaiful Ikhsan yakni mengkonsumsi dimsum.

Produk dimsum yang diproduksi oleh Silvi dikemas dalam bentuk frozen food yakni harus melalui proses pengukusan untuk bisa dikonsumsi. Ide tersebut digunakan Silvia karena pengalaman bersama sang suami yang harus menunggu sore hari untuk bisa menyantap dimsum. Hal itu karena biasanya gerai dimsum baru beroperasional sekitar pukul empat hingga lima sore.

Bersama dengan sang suami, Silvia pun menjalankan bisnis dimsum frozen tersebut dengan tekun dan penuh semangat. Menurutnya, dalam merintis sebuah usaha harus bisa memperkenalkan brand dengan baik dan tidak hanya memikirkan profit saja.

Dalam memperkenalkan brandnya ke konsumen, Silvia sangat memperhatikan keamanan produk agar tetap terjaga kualitasnya. Ia selalu memastikan agar semua bahan baku yang digunakan dalam kondisi bagus. Selain itu, produknya pun tidak menggunakan pengawet dan non MSG serta kandungan daging ayam pun lebih banyak dibandingkan tepung.

Tampilan produk Dimsum Si Ogud. (Foto: Dimsum Si Ogud)

Produk dimsumnya ini memiliki beberapa varian rasa seperti nori, lumpia, udang, jamur, telur puyuh, beef, wortel, dan cumi. Seiring berjalannya waktu, Dimsum Si Ogud pun mulai banyak dikenal dan diminati oleh berbagai kalangan. Silvia mengakui mulai banyak konsumen yang repeat order.

Sedikit berbagi cerita, sebelum menggeluti bisnis dimsum Silvia sempat membangun usaha cilok. Berawal dari keputusan sang suami keluar dari pekerjaannya, Ia pun berpikir untuk membuat bisnis sampingan yakni cilok.

Akhirnya Silvia dan Syaiful memutuskan untuk membeli bisnis waralaba cilok di tahun 2015. Ia mengatakan awal menjalankan bisnis waralaba cilok ternyata kondisi pasar sangat menyukai cilok. Melihat respon pasar tersebut, Ia pun berfikir untuk menambah jumlah gerobaknya yang semula hanya satu hingga akhirnya menjadi memiliki tiga.

Namun ternyata bertambahnya gerobak cilok tidak menghasilkan keuntungan baginya lantaran kondisi pasar dan usaha yang bersifat musiman. Ketiga gerobaknya pun tidak beroperasi lagi.

Oleh karena itu, bersama sang suami kini Silvia fokus untuk membangun usaha Dimsum Si Ogud khususnya di tengah masa pandemi. Salah satu strateginya yaitu memasarkan produknya secara online melalui Instagram, WhatsApp, marketplace, serta menggunakan jasa reseller. Selain itu Silvia juga melakukan inovasi produk dengan  menghadirkan minuman jahe merah, cireng juralit dengan bumbu chilli oil, dan bakso aci.

Ke depannya Silvia ingin mengembangkan usaha dimsumnya dengan memperluas pangsa pasar agar produknya lebih banyak diketahui oleh konsumen.