Surabaya, MNEWS.co.id – PT Debindo Mitra Tama kembali menggelar pameran Batik Fashion Fair 2019 di Grand City Convex, Surabaya, mulai tanggal 27 November sampai 1 Desember 2019. Pameran yang mengambil tema “Sustainable Fashion”, rencananya akan dibuka secara langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak.
Direktur PT Debindo Mitra Tama, Budiono, selaku ketua Panitia Batik Fashion Fair 2019 mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan apresiasi dan kegempatan yang seluas luasnya kepada para pengusaha serta pengrajin batik dan produk fashion pendukungnya.
Pameran ini juga mendukung para pengrajin batik, untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kreatifltas, produktifltas maupun jaringan pasar secara maksnimal di pasar global. Sekaligus menempatkan batik sebagai warisan budaya bangsa yang harus tetap diiestarikan dan dikembangkan baik di dalam negeri maupun mancanegara. Selain itu, pameran ini dimaksudkan untuk mempertemukan pasar offline dan online dalam satu venue kegiatan promosi.
Budiono menjelaskan bahwa Batik saat ini, sudah menjadi ikon warisan budaya bangsa Indonesia. Eksistensi batik sudah merambah pada segala jenis produk fashion tanah air baik sebagai kelengkapan busana resmi acara kenegaraan, pakaian dinas kerja, busana pesta, busana adat, busana wisata, maupun pakaian sehari hari.
Produk Batik dengan aneka desain desain terkininya serasa tiada pemah berhenti di dalam setiap momen promosi dan publikasi di masyarakat baik di kancah nasional maupun internasional.
“Memang secara berkesinambungan untuk menunjukkan bawa Batik tetap menjadi trend setter para pecintanya di setiap saat,” ujar Budiono.
Menurut Budiono, pihaknya secara reguler menggelar kegiatan pameran Batik Bordir dan Aksesoris secara rutin di setiap awal tahun serta Batik Fashion Fair 2019 yang pelaksanaannya menjelang akhir tahun. Kali ini Batik Fashion Fair digelar untuk ke 4 kalinya di dukung oleh Bank Jatim.
Pameran yang yang bertemakan “Sustainable Fashion”, memiliki misi untuk menjadikan industri fashion lebih ramah terhadap lingkungan, sehingga dapat mengurangi dampak besarnya sampah yang dihasilkan oleh industri fashion.
PT Debindo Mitra Tama bersinergi dengan Asosiasi Asosiasi pendukung dan akademisi, mengangkat tema ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Diharapkan dengan diangkatnya tema ini dapat mengajak khalayak ramai untuk Iebih peduli terhadap lingkungan.
Pameran yang akan berlangsung selama lima hari ini diikuti kurang lebih 200 peserta. Mereka akan menampilkan berbagai produk, desain dan motif pilihan batik dari yang bercorak tradisional, etnik, maupun modern. Para peserta pameran berasal dari kalangan pengusaha industri dan pengrajin batik, bordir, tenun, songket, sulaman, busanatradisional, serta beragam produk fashion dan aksesoris pilihan terkini.