Ilustrasi Infografis. (Foto: Fastwork.id)

Jakarta, MNEWS.co.id – Infografis kian banyak digunakan sebagai konten karena mampu menarik audiens lebih baik. Selain itu, sebagai konten berbentuk visual, infografis lebih efektif untuk meningkatkan brand awareness dan mendatangkan trafik.

Menggunakan infografis untuk keperluan bisnis adalah salah cara terbaik untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin Anda sampaikan.

Tak bisa dimungkiri, saat ini orang-orang sudah lebih akrab dengan media visual sehingga mempresentasikan sesuatu dengan infografis akan lebih mudah dicerna dan dipahami. Maka tak heran jika infografis juga kerap digunakan sebagai sarana promosi bisnis. Dikutip dari Moka, berikut cara membuat infografis yang menarik untuk bisnis.

1. Kenali karakteristik target audiens Anda
Sebaiknya Anda sudah mengetahui siapa target audiens yang ingin Anda tuju. Pada saat Anda sudah mengetahui target audiens bisnis Anda, maka Anda akan lebih mudah untuk untuk membuat materi presentasi karena masing-masing target audiens membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda.

Setidaknya ada lima macam audiensi yang bisa Anda jadikan patokan untuk membuat visualisasi dari data dan informasi di infografis, yaitu pemula, generalis, manajerial, pakar, dan eksekutif.

Untuk audiens yang pemula, Anda harus menghindari menggunakan data maupun teori yang rumit, gunakanlah informasi yang sederhana dan menggunakan bahasa yang lebih umum. Untuk audiens yang sifatnya umum atau generalis Anda harus lebih mengedepankan pengenalan topik, tema, dan ringkasan.

Ketika Anda berjumpa dengan audiens manajerial, Anda harus dapat menyuguhkan visual yang lebih rinci dan lebih runut pada materi presentasi Anda.

Pada audiens yang sudah setingkat pakar, Anda harus dapat memvisualisasikan info secara detail dan tidak perlu basa-basi yang berlebihan. Ketika Anda berjumpa dengan audiens yang bersifat eksekutif, Anda harus dapat mempresentasikan data Anda dengan cepat karena audiens eksekutif ini waktunya sangat sedikit sekali untuk mendengarkan presentasi Anda.

2. Tentukan tujuan dan topik infografis Anda
Tujuan dari infografis pada dasarnya adalah untuk memberikan edukasi kepada para audiens. Infografis dapat digolongkan sebagai konten yang menitikberatkan kepada rasionalitas untuk mencapai awareness. Tidak hanya memiliki nilai edukasi, infografis juga membuat materi Anda lebih menarik.

Setelah mengetahui tujuannya, Anda bisa langsung menyiapkan topik untuk materi presentasi Anda. Penentuan topik bisa Anda tentukan dari apa yang sedang ramai dibicarakan di media sosial atau internet bisa juga ditentukan dari pemikiran internal perusahaan Anda.

Penentuan topik jangan terlalu melenceng dari target audiens Anda sehingga tidak membingungkan dari audiens Anda. Uraikan topik yang Anda ingin angkat dengan sedetail mungkin sehingga semua data yang ingin disampaikan terjabarkan dengan baik.

3. Gunakan aplikasi yang tepat untuk membuat infografis
Saat ini sudah ada banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat berbagai macam infografik. Mulai dari yang berbayar hingga yang gratis. Untuk menekan budget, Anda sebaiknya mulai belajar cara membuat infografis sendiri. Untuk itu, berikut ini beberapa aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk membuat aplikasi infografis seperti Canva, Vizualize, Venngage, Piktochart, Google Chart, dan lainnya.

Menerapkan cara membuat infografis pun akan lebih mudah karena fitur yang dimiliki praktis, dan seringnya tak butuh keahlian tinggi. Jadi, cocok sekali untuk para pemula sekalipun.

4. Perbanyak riset agar infografis Anda valid
Melakukan riset dalam membuat infografis diperlukan agar konten yang disampaikan valid dan kredibel. Sebab tentu saja ketika Anda memberikan sebuah informasi haruslah dapat dipertanggungjawabkan. Jika Anda lalai dan memberikan infografis yang berisikan informasi yang salah maka brand Anda yang akan terkena dampak negatifnya.

5. Ketahui bagaimana cara membangun narasi yang tepat
Bagaimana cara membuat infografis yang mengandung unsur narasi? Ya, narasi adalah elemen yang tak kalah penting. Coba hindari menggunakan narasi yang terlalu panjang dan berbelit-belit. Sebaliknya, sebaiknya Anda membuat narasi yang singkat dan padat.

Membuat infografis tidaklah seperti membuat artikel yang dipenuhi oleh kalimat-kalimat. Karena tujuan dari dibuatnya infografis adalah untuk menyampaikan pesan secara visual sehingga dapat mudah dipahami oleh audiens Anda. Jumlah kata dalam sebuah infografis bisa Anda batasi maksimal 400 kata saja, karena kebanyakan orang hanya akan membaca 20% dari teks yang ada.