237 Mantan TKW Mendapatkan Pelatihan UKM
Ilustrasi TKW Indonesia. (Foto: Net)

Jakarta, MNEWS.co.id – Tokopedia menggandeng Migrant Care untuk memberikan pelatihan ke 237 perempuan purna migran atau mantan tenaga kerja wanita (TKW) dalam program Berkembang Bersama Tokopedia ‘Recover Together, Empower for Better!’.

Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni mengatakan, bantuan ini diberikan dalam bentuk pelatihan dan memberikan fasilitas produksi ke ratusan perempuan purna migran anggota komunitas Desa Peduli Buruh Migran (DESBUMI).

Serangkaian bantuan itu adalah pertama, membangun pusat pengembangan komunitas. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing dan dukung UKM lokal yang ada di DESBUMI bersama Migrant Care melalui pendampingan akses dengan model-model kelompok kecil.

Kedua, mendorong aktivitas produksi skala mikro kelompok perempuan purna migran di sektor kuliner seperti makanan ringan, tekstil, dan kerajinan tangan.

“Jadi, kami fokus pada peningkatan kapasitas masyarakat terutama di kegiatan produktif UKM DESBUMI melalui serangkaian proses pelatihan dan inkubasi ekosistem digital,” kata Astri dalam Peluncuran Program Pemberdayaan UKM Perempuan Purna Migran secara virtual, Senin (19/4/21).

Astri menjelaskan, pelatihan yang diberikan ke 237 perempuan purna migran tersebar di berbagai daerah. Pertama, tiga desa di Wonosobo Jawa Tengah sebanyak 72 orang, empat desa di Banyuwangi Jawa Timur ada 85 orang, dua desa di Jember Jawa Timur ada 66 orang, dan satu desa di Indramayu Jawa Barat ada 20 orang.

Seleksi terpilihnya 237 perempuan purna migran yang mendapatkan pelatihan dari Tokopedia ini dilakukan di Migrant Care agar programnya bisa tepat sasaran.

Lebih lanjut, Astri menjelaskan, pemberdayaan perempuan purna migran ini bisa dilakukan melalui teknologi digital yang akan terhubung dengan ekosistem Tokopedia dalam memasarkan produk mereka. Sebab perusahaan sudah bermitra dengan 50 perusahaan pembayaran, 12 mitra logistik, dan kolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah.

“Jadi, kami harap agar perempuan bisa terus berusaha, terutama yang purna migran,” katanya.

Melalui riset LPEM UI pada 2020, kata Astri, sebanyak tujuh dari sepuluh pelaku usaha di Tokopedia mengalami kenaikan penjualan 133 persen. Ada tiga provinsi dengan pelaku usaha tertinggi di Tokopedia yaitu Nusa Tenggara Barat 144 persen, Sulawesi Tengah 73,4 persen, dan Sulawesi Selatan 73,3 persen.

Sementara tiga provinsi dengan peningkatan jumlah pelaku usaha tertinggi di Tokopedia yaitu Bali 66,2 persen, Yogyakarta 42,2 persen, DKI Jakarta 28,3 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo mengatakan program DESBUMI sudah diinisiasi organisasinya sejak dua tahun. Tujuannya, agar para mantan tenaga kerja wanita ini memiliki usaha setelah kembali ke kampung halamannya.

Menurutnya, selama ini, remitansi yang diterima TKW dan ditransfer ke kampung halaman lebih banyak digunakan untuk konsumsi. Padahal, bisa digunakan untuk kegiatan produktif sehingga uangnya bisa berputar.

“Perempuan purna migran ini punya peran sangat penting terutama usaha kecil menengah. Bahkan ada beberapa kelompok hampir di seluruh DESBUMI punya inisiatif. Mereka produksi masker hingga APD,” ujar Wahyu.

Dia berharap kerja sama dengan Tokopedia yang pertama ini terus berlanjut dan membuka jalan agar para perempuan purna migran lebih berdaya lagi membangun UKM yang memulihkan ekonomi mereka di masa pandemi.