Jakarta, MNEWS.co.id – Lawas dan bernuansa lampau, mungkin itu yang terbersit di pikiran ketika menyaksikan foto-foto hasil jepretan fotografer asal Spanyol, Diego Zapatero. Diego terinspirasi oleh cerita rakyat Panji selama 8 tahun tinggal di Yogyakarta. Melalui karyanya, Ia ingin membagikan identitas di balik karakter yang selama ini tersembunyi di balik topeng Panji.
Akan ada 18 foto karya Diego yang dipamerkan, lengkap dengan ilustrasi untuk 11 foto, panel, dan topeng yang akan mengantarkan pengunjung lebih dekat dengan adegan dan cerita yang disampaikan oleh pameran ini. Bertajuk “THE LAST BREATH OF THE PRINCE: The Panji Tales through the eyes of Diego Zapatero”, pengunjung juga akan diajak menyimak miniatur gambaran arsip foto masa kolonial Belanda yang menjadi inspirasi Diego.
Behind the scene dari proses pematangan karya pameran juga akan ditampilkan, misalnya kehadiran penari berusia 82 tahun dan aktor yang mengarahkan para kru. Pameran ini menjadi sebuah bentuk perayaan hubungan antara tradisi dengan modernitas, percakapan antar budaya yang melintasi waktu.
Selain itu, pameran ini juga menjadi titik Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik antara Spanyol dan Indonesia. Setelah mempelajari foto jurnalistik dan fotografi documenter di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogayakarta, Diego mulai mencurahkan perhatiannya pada visualisasi cerita manusia dan warisan budaya Indonesia, baik tangible maupun intangible. Disinilah hibridisasi budaya muncul, karena Diego harus menguasai Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia.
“Saya telah melihat berbagai pameran topeng sebelumnya, sebagai sebuah benda material, sebagai sebuah souvenir, tetapi saya berpikir mengapa tidak memberikan tribut kepada orang-orang dibalik topeng tersebut? Merupakan suatu isu yang universal bahwa seorang penampil kehilangan identitas sebelumnya dan mengasumsikan sebuah identitas yang baru melepaskan keinginannya sendiri yang kemudian menjadi tunduk dalam pengaruh topeng tersebut. Setiap kali justru itulah bahwa hal yang penting terjadi di atas panggung,” ujar Diego, sang fotografer.
Pada 30 Oktober 2017 lalu, cerita rakyat Panji masuk dalam daftar UNESCO “Memory of the World”. Cerita rakyat Panji yang berasal dari Jawa di abad ke-13 ini berkisah tentang kisah cinta serta romansa antara Raden Inu Kertapati dan Dewi Sekartaji.
Pangeran Panji selama berabad-abad telah melalui berbagai arena pertunjukan, baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Masih banyak keindahan di balik cerita rakyat Panji yang belum terlihat, inilah yang coba disampaikan oleh Diego melalui lensa kameranya. Tidak hanya keindahan dan kehidupan cerita rakyat Panji kontemporer dan representasi Wayang Topeng yang hendak digambarkannya, melainkan juga kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbudaya dan berkesenian.
Pameran The Last Breath of The Prince ini akan dihelat di Gedung C Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, pada 6-15 Juli 2018.