Ilustrasi pelaku UKM go digital. (Foto: Sindonews)

Jakarta, MNEWS.co.id – Digitalisasi memiliki peranan penting dalam pemulihan ekonomi nasional serta mendorong UMKM.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, 15,9 juta UMKM yang bertahan dan tumbuh saat pandemi terhubung ke ekosistem digital dengan persentase sampai 26%.

“UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital bahkan sampai 26% dan saat ini ada sekitar 15,9 juta UMKM yang terhubung. Saya kira kita optimis dalam waktu dekat UMKM mulai menggeliat kembali karena vaksinasi sudah cukup tinggi,” kata Teten.

Teten menambahkan, jika dilihat dari data BPS yang terakhir, tidak lebih dari 200 ribu UMKM yang gulung tikar. Selebihnya, dia mengatakan bisa bertahan dan bahkan ada yang tumbuh berkat program restrukturisasi.

“Yang bertahan ini memang omzetnya turun, tapi mereka masih bisa bertahan yang terjadi adalah mereka memiliki masalah cash flow, program restrukturisasi ini sangat membantu mereka,” ujarnya.

Sedangkan dari indikator kredit untuk UMKM ini menurut Teten sudah menunjukkan bahwa ekonomi UMKM mulai menggeliat. “Kalau lihat misalnya KUR sendiri per 20 September 2021, sudah 64,48% dari target Rp285 triliun. Ini indikasi memang sudah membaik, kalau kita lihat data di perbankan memang yang paling dinamis memang kredit untuk UMKM,” tambahnya.

Untuk mendukung hal tersebut, Menkop UKM meminta pihak bank harus segera mentransformasi diri supaya mereka tidak lagi menggunakan agunan untuk UMKM tapi lebih ke track record digital mengenai cash flow mereka.

“Sebab UMKM yang mikro kalau soal aset mereka sangat terbatas, karena itu penting jejak rekam digital kesehatan usahanya itu yang dilihat oleh perbankan, jadi digitalisasi kan menjadi sangat penting. Ini saya kira kabar baik bagi UMKM supaya mereka bisa akses ke pembiayaan makin besar sehingga mereka punya kesempatan untuk naik kelas,” pungkasnya.