Irman None Yasin Limpo. (Foto: Warta Ekonomi)

Jakarta, MNEWS.co.id – Irman “None” Yasin Limpo tengah menyiapkan marketplace secara gratis untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) sehingga pertumbuhan ekonomi terus tumbuh walau dihadapkan pada tantangan apapun. Pasalnya, kerja sama penggunaan marketplace ternyata pembagian keuntugan lumayan memberatkan pelaku UMKM.

Dalam membuat kembali UMKM untuk bangkit, None telah menghadirkam program KataNone. Program ini secara nyata telah memberikan dampak nyata pada terbukanya lapangan kerja baru dan diikuti pula mengurangi pengangguran.

“Selama program KataNone, saya banyak berbicara dengan para pelaku UMKM dan saya mengambil kesimpulan bahwa salah satu yang harus didorong dengan massif adalah penggunaan digital transaksi dan digital promosi bagi pelaku UMKM, termasuk kerja sama penggunaan marketplace yang ternyata profit share-nya lumayan memberatkan pelaku UMKM, khususnya di masa pandemi ini,” katanya.

Menurut None, profit share marketplace terasa berat bagi para pelaku UMKM karena dalam kondisi pandemi, mereka menggaji karyawan saja sulit. Malah, ada yang mengambil sikap untuk Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Ia menambahkan UMKM saat ini mengalami penurunan omzet sekaligus juga memproduksi pengangguran. Ia berharap mampu meringankan beban cost produksi UMKM sekaligus membuat peluang kerja bagi mereka yang punya potensi untuk berbisnis dalam satu program.

Kehadiran program KataNone terbukti menggairahkan kembali Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Alhasil, berdampak langsung pada terbukanya lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran.

Terbukti, tidak kurang dari 100 UMKM sudah dipromosikan di program KataNone yang diinisiasi dan dipandu langsung Irman Yasin Limpo. Mulai dari usaha kuliner, fashion, pertanian, hingga olahan produk perikanan. Bahkan, beberapa di antaranya mendapatkan bantuan modal usaha dari donatur yang menyaksikan podcast KataNone.

Yuni merupakan salah satu pelaku usaha pedagang peyek ini bahkan sudah nyaris putus asa setelah sekolah diliburkan akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, selama ini ia menitipkan peyek buatannya di kantin-kantin sekolah, usahanya terpuruk hingga harus menjual smartphone milik anaknya.

Namun demikian, karena Ia tampil di podcast KataNone, yang ditayangkan live di platform Instagram dan Facebook, ada beberapa donatur yang tersentuh dan bersedia membantu kehidupan Yuni. Kini, Ia mulai kebanjiran pesanan.

“Saya sampai terharu. Tidak menyangka dapat bantuan yang demikian besar. Bantuan ini ibaratnya bukan sekadar memberi ikan, tetapi kail untuk memancingnya juga,” katanya.

Hampir semua pelaku UMKM yang tampil di Kata None, mengalami hal serupa. Pemilik Falah Syahda, Jumrawati Ningsi, juga senasib dengan Yuni.Bergerak di bidang fashion, omsetnya anjlok hingga 70 persen di awal pandemi Covid-18.

Pasca tampil di podcast KataNone, Falah Syahda sebagai usaha penyedia jasa jahit makin dikenal luas di masyarakat. Saat ini, orderannya kembali normal, bahkan cenderung meningkat.