Jenama streetwear lokal Hammerstout. (Foto: Dok/Lazada)

MNEWS.co.id – Banyak orang bermimpi untuk bisa mengubah hobi menjadi bisnis yang menghasilkan uang. Salah satu orang yang mengambil jalur ini adalah pelaku UMKM asal Bandung, Andromeda, yang merintis usaha produk streetwear dengan jenama Hammerstout pada 2017 lalu.

Dalam membangun bisnisnya, pria yang akrab disapa Ando ini mengikutsertakan komunitas yang memiliki kesamaan hobi dengannya. Berinteraksi dengan komunitas tersebut menjadi kunci utama bagi Andro untuk menciptakan sebuah brand yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Brand yang Andro bangun berawal dari kegemarannya terhadap motor antik, skateboard, dan hiruk pikuk kehidupan di jalan. Kegemaran inilah yang membuat Andro terinspirasi untuk memulai dan terus semangat menjalankan usaha brand streetwear-nya.

Selain itu, kesukaannya nongkrong dan menjalin pertemanan rupanya juga menjadi pintu peluang bagi Andro.

Menggeluti skateboarding sejak 2007 membuat Andro mengenal banyak komunitas skateboard di Bandung. Dengan berkumpul bersama komunitas, selain bisa memperkenalkan brand Hammerstout miliknya, Andro juga dapat sekaligus melakukan riset pasar untuk mengembangkan strategi bisnis yang tepat sasaran.

Nampaknya, prinsip “Tong cicing wae, nongkrong mereun keluar rumah” Andro yang jika dalam bahasa Sunda kurang lebih berarti “Jangan hanya berdiam diri saja di rumah, nongkrong kali, keluar rumah” berhasil menjadi mantra kesuksesan bisnisnya.

Apa saja kiat Andro untuk berhasil mengembangkan hobi menjadi cuan seperti Hammerstout? Yuk, simak tipsnya berikut ini.

1.    Jangan ragu untuk berinvestasi demi perbanyak relasi dan perluas jaringan komunitas

Strategi mendekatkan diri pada komunitas ini juga merupakan strategi untuk memperkenalkan brand Hammerstout lebih luas lagi.

Di area toko Hammerstout, Andro menyediakan area komunitas untuk nongkrong ataupun untuk bekerja (co-working space). Ia juga sering mengadakan acara seperti live music, skateboarding, membuat podcast, dan lain-lain.

“Di lantai atas juga ada skatepark, jadi para pelanggan Hammerstout khususnya anak-anak dari komunitas skateboard bisa bermain dan nongkrong santai setelah melihat-lihat di toko kami,” ujar Andro.

2.    Gali insights lewat nongkrong untuk hasilkan produk terbaik

Melalui hobi skateboarding, Andro bertemu dengan banyak orang yang suka dengan fesyen streetwear. Dengan nongkrong bersama komunitas, Andro juga sekaligus bisa melakukan riset pasar dan mendapatkan insight untuk membuat produk yang memang digemari ataupun dibutuhkan konsumen.

Misalnya, untuk para skater yang suka jatuh ketika skateboarding, mereka butuh pakaian dengan bahan yang tidak mudah sobek. Lalu, untuk para biker, mereka butuh pakaian yang durable dan cepat kering ketika terkena basah karena air di jalanan.

Andro juga melihat bahwa banyak sekali produk pakaian dengan bahan yang nyaman, namun potongan dan motifnya kurang modis. Hasil dari riset pasar saat nongkrong itu menjadi dasar Andro menjawab ragam kebutuhan tersebut dengan menghadirkan produk-produk terbaiknya melalui brand Hammerstout.

“Nongkrong bikin kita ngerti apa yang dibutuhin konsumen. Itulah pentingnya networking dengan berbagai komunitas”, ujar Andro.

3.    Menyampaikan pesan yang sesuai dan tepat sasaran
Salah satu kunci keberhasilan dalam berbisnis adalah mengenal karakter pembeli sehingga pesan yang disampaikan ke target pasar tepat dan sesuai. Hobi skateboarding dan motor klasik Andro juga mendukungnya untuk tahu lebih banyak tentang karakter dan kebiasaan dari para pecinta motor.

Sehingga ketika Hammerstout meluncurkan produk baru untuk para skateboarder dan biker, akan lebih mudah bagi Andro untuk menghadirkan kampanye yang relevan untuk target pasar Hammerstout.

“Buat saya, kunci dari bisnis berkembang dimulai dari dengerin circle paling dekat, yakni komunitas di sekitar kita. Merekalah calon pelanggan pertama kita. Hanya dengan duduk-duduk ngobrol santai dengan komunitas, produk kita tetap bisa sampai ke mereka. Ulah cicing wae! (Jangan berdiam diri saja!) Biar makin banyak pelajaran dari berbagai orang, buat bikin produk kita makin berkembang,” jelas Andro.

4.    Manfaatkan berbagai fitur di eCommerce, termasuk Promosi Afiliasi untuk jangkau komunitas dan pasar yang lebih luas
Andro juga ingin agar Hammerstout dapat menjangkau lebih banyak lagi komunitas. Oleh karena itu, Andro bergabung dengan platform e-commerce yang bisa menjangkau komunitas dan pasar secara lebih luas.

Fitur Promosi Berbayar yang tersedia di platform e-commerce memungkinkan Hammerstout untuk mempromosikan produknya secara langsung ke basis data pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Platform e-comerce juga memiliki fitur Promosi Afiliasi yang memberikan kesempatan kepada penjual untuk mendapatkan lebih banyak traffic dan komisi dengan mempromosikan toko sendiri.

Penjual yang bergabung dalam program afiliasi ini bisa menyebarkan link toko atau produk jualan mereka melalui media sosial ataupun aplikasi pesan instan. Penjual akan mendapatkan komisi apabila konsumen mengeklik link tersebut dan melakukan pembelanjaan.

“Hanya dengan menyebarkan link afiliasi, saya bisa berpromosi, mendapatkan pasar baru, sekaligus mendapatkan penjualan secara cepat,” ujar Andro.

Andromeda melalui usaha streetwear-nya Hammerstout menjadi salah satu contoh dari dampak besar komunitas terhadap bisnis seorang penjual online. Semoga kiat sukses yang dibagikan oleh Andro ini juga dapat bermanfaat dan berhasil mengantarkan sesama pelaku UMKM lainnya untuk mengembangkan usahanya serta meraih kesuksesan bisnis.