Ilustrasi Kain Sasirangan. Foto: Media Indonesia.
Ilustrasi Kain Sasirangan. Foto: Media Indonesia.

Banjarmasin, MNEWS.co.id – Sahbirin Noor, Gubernur Kalimantan Selatan menyebutkan, koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah lokal yang menjadi fondasi perekonomian daerah harus terus ditingkatkan dengan memanfaatkan sumber daya budaya yang ada, seperti kain sasirangan.

Sebab, 20% PAD Provinsi Kalimantan Selatan merupakan sumbangan dari batubara yang mulai dikhawatirkan akan habis dalam waktu tertentu. Oleh karena itu, menurut gubernur, agar PAD tetap terjaga, pemanfaatan sumberdaya alam lainnya harus dapat dimaksimalkan.

“Koperasi dan UMKM merupakan pelaku usaha yang perlu terus dikembangkan untuk memanfaatkan potensi dan kekayaan sumberdaya alam di Kalimantan Selatan. Kain sasirangan yang merupakan kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan akan terus dikembangkan,” ujar Sahbirin dalam acara seminar Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Banjarmasin, Minggu (10/3/2019) dilansir dari siaran pers Kementerian Koperasi dan UKM.

Dalam rangka pemberdayaan Koperasi dan UMKM, Ia meminta Dinas koperasi dan UMKM untuk melakukan sinergi dengan para pemangku kepentingan.

Lebih lanjut, Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Sahbirin ini menegaskan, APINDO DPP Kalimantan Selatan selalu berkoordinasi yang intens dengan Dinas Koperasi untuk memajukan dan menaikan kelas UMKM yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan.

Di tempat terpisah, Lisa Hayati, salah satu pengrajin haikal sasirangan, mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM, yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan mendapatkan bantuan pemerintah untuk pengembangan wirausaha pemula.

Pelatihan yang diikutinya melalui sinergi dengan DEKRANAS pada pertengahan tahun 2018 membuahkan hasil yaitu mendapatkan bantun pemerintah berupa modal untuk pengembangan wirausaha pemula. Dana sebesar Rp13 juta yang diperoleh dipergunakan untuk mengembangkan usaha kain sasirangan yang telah dirintis sejak 2 tahun lalu.

Dengan tambahan modal tersebut, Lisa mampu meningkatkan produksi dan mengais keuntungan. Jenis yang diproduksi selain dalam bentuk kain, juga berupa baju, kaos dan jilbab. Tidak hanya itu, sudah lebih dari 50 motif yang diproduksi. Ia juga sering menerima pesanan dari Jawa Timur dan Jawa Barat maupun kota-kota lainnya.

Dalam memenuhi pesanan yang dalam jumlah cukup banyak, Lisa juga bekerjasama dengan pengrajin kain sasirangan yang juga menerima bantuan wirausaha pemula dari Kementerian Koperasi dan UKM, serta melibatkan penjahit yang ada di sekitarnya.

Untuk menularkan ilmunya, juga menerima para remaja dari daerah lain yang mau belajar membuat kerajinan kain sasirangan tanpa dipungut biaya, pungkas Lisa yang memasarkan produknya melalui instagram “avankreasi”.