Jakarta, MNEWS.co.id – Agar bisa meningkatkan bisnisnya, kalangan pelaku usaha muda harus memperhatikan beberapa syarat yang harus dimiliki. Salah satunya adalah modal dalam bentuk akses pendanaan yang dapat memaksimalkan program kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ditawarkan banyak perbankan. Dengan program kredit UMKM tersebut, diharapkan dapat lebih mendorong para pelaku wirausaha online untuk dapat lebih mengembangkan produknya.
“Manfaatkan dengan baik program UMKM ini untuk mengembangkan usaha dari yang kecil menjadi besar, dan yang besar semakin maju,” kata Anggota DPR Komisi III, Ahmad Sahroni, di Jakarta, Minggu (9/12/2018).
Sahroni menuturkan, sesuai program pemerintah yang menggalakkan UMKM, saat ini perbankan lebih membuka diri dalam pemberian kredit untuk usaha menengah ke bawah. Seperti yang dilakukan BNI yang menyediakan Rp 200 miliar untuk ditawarkan pada para pelaku bisnis yang mengikuti kegiatan gebyar wirausaha online.
Selain itu, Sahroni juga berbagi tips lain yang harus diperhatikan bagi pelaku usaha muda, yaitu kepribadian, kemampuan, keuletan, dan modal.
Kepribadian merujuk pada sifat jujur, santun dan ramah dengan orang lain, setia kawan, serta tidak merendahkan orang lain. Sementara mengenai kemampuan melingkupi kemampuan berpikir terhadap apa yang diinginkan, diimpikan dan dilakukan. Di sisi lain, kemampuan juga harus mencakup spesialisasi, ketelitian dan keinginan belajar hal baru.
Terkait keuletan, Sahroni mengungkapkan sikap pekerja keras yang pantang menyerah, berani dan fokus. Dirinya mengingatkan para pelaku bisnis agar tetap fokus terhadap satu usaha dijalankan hingga memperoleh hasil baik, sebelum memikirkan peluang lainnya.
Pada kesempatan itu, Sahroni juga menegaskan pentingnya modal. Bukan hanya berupa materi, namun modal besar lainnya yang sangat dibutuhkan wirausahawan. Modal juga bisa dalam bentuk network (jaringan) dan track record (rekam jejak) yang baik.
“Relasi, modal berteman, bersahabat, bergaul yang bisa membantu menghasilkan usaha kita. Jangan anggap modal hanya uang. Uang bukan segalanya,” tutupnya.
Sumber: Suara Pembaruan