Menkominfo Rudiantara. Foto: Kominfo.
Menkominfo Rudiantara. Foto: Kominfo.

Padang, MNEWS.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai wirausaha tidak perlu lagi diajarkan kepada warga Sumatera Barat. Karena sudah dari dulu, orang Minang biasa berdagang. Namun, yang perlu diubah adalah cara berdagangnya, dari manual ke digital.

“Kalau urang awak tidak usah lagi diajarkan wirausaha karena urang Minang sudah memiliki darah dagang, yang terpenting dan harus dirubah adalah caranya, yang tadinya manual diubah menjadi digital atau online,” jelasnya dalam kuliah umum dan sosialisasi Minang Enterpreneur Award (MEA) 2018 di Convention Hall Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Senin (17/12/2018).

Menurut Rudiantara, media sosial saat ini bisa digunakan untuk berdagang. Ia menyontohkan Facebook (FB), Instagram bahkan juga melalui Youtube yang sudah banyak digunakan orang sebagai media untuk komersil.

“MEA adalah ruang baru atau wadah bagi mahasiswa yang sudah difasilitasi oleh Universitas Andalas untuk menghasilkan wirausaha-wirausaha baru,” tandasnya.

Menteri Kominfo menyatakan saat ini hal yang penting dilakukan bersama adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi ekonomi digital.

“SDM menjadi permasalahan dalam ekonomi digital indonesia karena selalu tertinggal dengan teknologi-teknologi terbaru dalam era revolusi industri 4.0,” ungkapnya.

Menurut Rudiantara, saat ini sudah ada teknologi Internet of Things (IoT) yang banyak digunakan untuk mengantikan peran manusia.

“IoT sendiri bisa digunakan untuk mengukur kelembaban tanah, unsur hara, di bidang peternakan, dan perikanan. Bahkan juga bisa dipakai pada lampu traffic light yang bisa mengukur berapa banyak kendaraan lalu lalang serta juga bisa menghitung kecepatannya,” ungkapnya seraya menjelaskan beberapa kegiatan itu telah berlangsung di Jawa Timur dan Bali.

Untuk menyongsong industri revolusi 4.0 ini, pemerintah menurut Rudiantara telah menyiapkan digital talent dengan memberikan beasiswa. Pada tahun 2019 akan disiapkan beasiswa sebanyak 20 ribu bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuraan (SMK) jurusan Teknik Informatika, Diploma (DIII), Strata 1 (S1) dengan syarat usia tidak boleh lebih 29 tahun.

Program MEA Galakkan Kompetisi Wirausaha di Kalangan Mahasiswa
Program MEA-2018 merupakan kelanjutan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2017 yang telah menerima masukan usulan lebih 200 proposal dari 13 Perguruan Tinggi Swasta dan 6 Perguruan Tinggi Negeri dari Sumatera Barat.

Rektor Universitas Andalas Tafdil Husni mengatakan kegiatan itu menjadi wahana untuk mendorong kompetisi bagi lulusan perguruan tinggi dalam menerapkan jiwa wirausahannya semenjak di bangku perkuliahan.

“Juga untuk menumbuhkembangkan mahasiswa berwirausaha baru, kreatif dan inovatif, berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi hasil riset perguruan tinggi,” paparnya.

Selain itu, Rektor Unand menekankan bahwa yang besar itu tidak selalu mengalahkan yang kecil dan yang kuat itu tidak selalu mengalahkan yang lemah, tetapi yang cepat pasti mengalahkan yang lambat. Cepat di sini mengandung arti yakni cepat menguasai teknologi dan informasi.

“Pemenang juara 1 sampai dengan 3 tiap kategori Start-Up dan Existing Business diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Bapak Jusuf Kalla saat peresmian Gedung Rumah Sakit Universitas Andalas pada 4 November 2017 lalu,” ujarnya.

Saat ini dikatakannya tahun 2018 dilakukan kegiatan dengan melibatkan Perguruan Tinggi yang lebih luas yakni mengundang Perguruan Tinggi di Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Kepulauan Kepri (PTN dan PTS di empat Provinsi).

Husni mensyukuri kehadiran Menkominfo sebagai orang yang memiliki pengetahuan dalam bidang teknologi, informasi, dan komunikasi serta kehadiran dari Bukalapak untuk meningkatkan jiwa entrepreneur dan memotivasi jiwa pebisnis mahasiswa Universitas Andalas.