Atlet cabor Kurash dari Vietnam saat berbelanja di Smesco Indonesia, Jum'at (31/8/2018). Foto: (doc/KemenkopUKM)
Atlet cabor Kurash dari Vietnam saat berbelanja di Smesco Indonesia, Jum'at (31/8/2018). Foto: (doc/KemenkopUKM)

Jakarta, MNEWS.co.id – Nguyen Ngoc Ngan (21) atlet cabor Kurash (beladiri dari Uzbekistan) yang baru di pertandingkan di Asian Games 2018, Jum’at (31/8/2018) datang berkunjung ke Smesco Indonesia, bersama sembilan rekannya dari cabor Kurash.

“Kami sudah finish (selesai-red) bertanding. Sambil menunggu jadwal pulang ke Vietnam, selain menjadi suporter bagi atlet Vietnam yang masih bertanding, kami ke sejumlah tempat di Jakarta, salah satunya di Smesco Indonesia ini,” katanya.

Smesco Indonesia menjadi destinasi pertama yang dikunjungi rombongan atlet kurash Vietnam.

“Sejak berangkat dari wisma atlet Kemayoran, kami penasaran dengan Smesco Indonesia, karena beberapa cerita dari teman yang sudah berkunjung ke Smesco, yang menyatakan display produk seluruh provinsi di Indonesia ada disini,” ujarnya.

Dan benar juga, Ngoc Ngan yang dikalahkan atlet Indonesia di babak 32 besar kelas 52 kg ini, mendapati bahwa Smesco Indonesia adalah miniatur dari produk-produk seluruh provinsi di Indonesia.

“Mirip dengan di Vietnam, kami juga memiliki keragaman budaya, dan saya bersyukur berkat Kurash, saya bisa mengunjungi Smesco Indonesia ini,” katanya.

Ngoc Ngan kelahiran Ho Chi Minh, 21 tahun lalu mengaku baru pertama kali berkunjung ke Indonesia. “Ini berkat cabor kurash, meski Vietnam belum beruntung mendapatkan medali di cabor ini, saya cukup senang bila berkeliling Jakarta khususnya ke Smesco ini,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan atlet Turkmenistan, Saparova Zarina (29) yang juga dari cabor Kurash. Ia datang bersama pelatihnya Ferruddin.

“Saya datang kesini sebenarnya mencari perhiasan emas, namun rupanya tidak ada. It’s ok, karena saya lihat produk-produk yang dipajang sangat menarik dan menunjukkan keanekaragaman adat dan budaya Indonesia,” kata Saparova.

Sama seperti Ngoc Ngan, Saparova juga gagal meraih medali di kelas 52 cabor kuras putri, karena dikalahkan atlet India di babak 16 besar.

“Kurash ini asalnya dari Uzbekistan, makanya wajar negara itu memborong cabor ini dengan enam emas. Sama seperti Indonesia yang memborong medali emas dari pencak silat,” katanya.

Kurash merupakan seni beladiri tradisional Uzbekistan yang menyerupai gulat. Terdapat 3 sistem penilaian di kurash, yaitu Halal, Yambosh dan Chala. Aturan dalam kurash melarang tindakan apa pun di lantai, gerakan yang diperbolehkan adalah dalam posisi berdiri. Kurash menjadi olahraga yang sederhana, ramah, menarik, dinamis dan aman untuk berlatih.