Tanjung, MNEWS.co.id – Bintang Puspayoga, Penasehat Dharma Wanita Kementerian Koperasi dan UKM kembali mengunjungi dan memberi bantuan logistik kepada pengungsi gempa di Lombok. Dalam kunjungan kedua kali ini, Ia berharap ibu-ibu pengungsi dapat melakukan kegiatan yang bermanfaat selama di pengungsian.
Untuk itu, Bintang Puspayoga meminta kepada dinas koperasi dan UKM serta ketua posko melakukan pendataan terkait kegiatan ekonomi pengungsi khususnya ibu-ibu.
“Kita ingin mengetahui ibu-ibu ingin melakukan kegiatan ekonomi apa, disesuaikan dengan kegiatan ekonomi para ibu-ibu sebelumnya. Kegiatan itu mungkin bisa tetap dilaksanakan meski ada di pengungsian sehingga para ibu-ibu dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan bisa mendapatkan penghasilan,” kata Bintang Puspayoga, Kamis (30/8/18).
Ia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan para deputi di Kemenkop dan UKM yang bisa memberikan bantuan untuk mendukung pemulihan ekonomi para ibu-ibu pengungsi.

logistik kepada pengungsi gempa Lombok, Kamis (30/8/18). Foto: (doc/KemenkopUKM)
“Dukungan itu bisa dalam bentuk pelatihan, bantuan alat agar ibu-ibu bisa bekerja, tidak menunggu pagi ke malam tanpa kegiatan,” kata Bintang.
Saat di posko Dusun Embar-embar, Desa Akar-akar, Lombok Utara, Bintang mendapat penjelasan para ibu-ibu sebelumnya bekerja sebagai petani singkong. Mereka menjual singkong hasil panen ke pasar tanpa diolah lebih lanjut.
Bintang mengatakan ini contoh pemberdayaan yang bisa dilakukan Kemenkop UKM. Dengan demikian kehidupan ekonomi keluarga tidak berhenti.
“Saya harap nanti ada pelatihan bagaimana mengolah yang bernilai ekonomi, bagaimana kemasan yang baik sehingga ibu-ibu tidak menjual singkong kiloan di pasar,” kata Bintang.
Bintang mengatakan pola seperti ini dilaksanakan saat terjadi pengungsian akibat erupsi Gunung Agung, Bali.
“Para ibu-ibu kita berdayakan dengan membuat kerajinan seperti anyaman. Hasil kerajinannya itu kemudian dibeli sehingga mereka mendapatkan penghasilan selama di pengungsian,” pungkasnya.
Gempa Lombok telah meluluhlantakkan bangunan koperasi terutama di Lombok Utara. Dari 112 koperasi di Lombok Utara, hanya satu bangunan koperasi yang masih berdiri tegak.